Advertisement

HIV/AIDS JOGJA : Jangan Pernah Ada Diskriminasi

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 02 Desember 2016 - 03:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
HIV/AIDS JOGJA : Jangan Pernah Ada Diskriminasi Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dalam acara Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2016 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman Kamis (1/12/2016). (JIBI/Harian Jogja - IST/Pemkab Kulonprogo)

Advertisement

HIV/ AIDS Jogja, tingkat pemahaman warga diharapkan meningkat.

Harianjogja.com, SLEMAN -- Pasien HIV dan AIDS di Sleman hingga Maret 2016 tercatat 766 kasus dari 3.334 kasus yang terjadi di DIY. Masyarakat diingatkan agar tidak melakukan diskriminasi kepada orang dengan HIV AIDS (Odha).

Advertisement

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menjelaskan, ada sejumlah faktor yang memengaruhi orang terjangkit HIV AIDS. Namun dia menggaris bawahi jika faktor resiko tertinggi berasal dari Heteroseksual, disusul dengan Homoseksual dan pengguna narkoba suntik.

"Dari kelompok umur yang paling rentan adalah kelompok umur 20-29 tahun," jelas Muslimatun dalam acara Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2016 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman Kamis (1/12/2016).

Menurut Muslimatun, berbagai upaya penanggulangan dan pencegahan penyebaran HIV dan AIDS di Sleman telah dilakukan. Tidak hanya  oleh pemerintah, tetapi juga oleh berbagai lembaga swasta, LSM, hingga masyarakat dan komunitas. Pencegahan tersebut dilakukan dengan melatih petugas di 25 puskesmas agar bisa melakukan screening HIV.  "Ini dilakukan untuk mendorong terselenggaranya layanan HIV – IMS secara komprehensif berkesinambungan (LKB)," katanya.

Selain di Puskesmas, RSUD Sleman juga memberikan layanan Care Support and Treatment bagi pasien HIV. Pemkab juga membentuk komunitas warga peduli AIDS (WPA). Saat ini terdapat WPA di 12 desa. "Kasus HIV dan AIDS merupakan permasalahan global. Tidak hanya dihadapi bangsa Indonesia tetapi juga seluruh dunia," katanya.

Pemilik RSKIA Sakinah Idaman itu memaparkan, Indonesia termasuk salah satu negara di Asia yang dilaporkan mengalami pertumbuhan pesat kasus HIV AIDS. Sejak pertama kali ditemukan pada 1987 tercatat 340 Kabupaten Kota atau sebesar 85% dari total Kabupaten/Kota melaporkan adanya kasus HIV dan AIDS, termasuk diantaranya Kabupaten Sleman. "Saya berharap tidak ada lagi stigma atau pengucilan terhadap penderita HIV dan AIDS beserta keluarganya," harapnya.

Sementara itu, Dandim 0732 Sleman Letkol Arm Djoko Sudjarwo selaku ketua panitia HAS 2016 Sleman menyampaikan, ada  beberapa kegiatan yang dilakukan dalam Peringatan Hari AIDS sedunia di wilayah Sleman. Di antaranya, lomba cerdas cermat tentang HIV-AIDS antar SKPD dan TNI-Polri, sosialisasi, VCT, serta donor darah.

“Kami ingin menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemahaman tentang bahaya HIV AIDS yang saat ini telah menyebar diseluruh penjuru dunia,” jelas Djoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPU Jogja Koordinasi dengan Disdukcapil untuk Susun Data Pemilih Pilkada 2024

News
| Kamis, 18 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement