Advertisement
OCBC NISP Harapkan Penduduk Indonesia Tak Hanya Jadi Penonton

Advertisement
OCBC NISP Syariah saat berkunjung ke Kantor Harian Jogja, Selasa (6/12/2016).
Harianjogja.com, JOGJA-Mayoritas penduduk Indonesia adalah penganut agama Islam. Namun belum semua pemeluk memiliki akses pada perbankan syariah. Secara global pun, pusat ekonomi syariah justru berada di negara berbasis nonmuslim yaitu di London.
Advertisement
Head of Syariah Business Syariah Business Unit OCBC NISP Syariah Koko T. Rachmadi mengatakan, di Asia Tenggara, basis syariah ada di Singapura. Sementara untuk Indonesia sendiri, dari sekitar 250-an juta penduduk, market share syariah hanya 5%.
"Kita berharap 10 atau 20 tahun lagi masyarakat Indonesia uang dominan Islam ini tidak jadi penonton saja. Ke depan saat teknologi maju dan negara maju, harapannya kita jadi pemain dan tidak hanya jadi pembeli saja," katanya saat berkunjung ke Kantor Harian Jogja, Selasa (6/12/2016).
Dalam kunjungannya, Koko didampingi Branch Manager Syariah Business Unit OCBC NISP Syariah Area Jateng-DIY, Anton Leonardo Andi Saputra dan Syariah Specialist Region 7, Sandy Masky.
Dalam kunjungannya, Anton mengatakan pertumbuhan kondisi perbankan di DIY cukup bagus. OCBC NISP Syariah sendiri ingin semakin hadir untuk memberikan keuntungan pada masyarakat. Keberadaannya juga ingin menepis anggapan yang selama ini beredar di masyarakat bahwa akses ke bank syariah terlalu sulit. "Sebenarnya tidak maka kita ada chanelling untuk semakin mendekatkan dengan masyarakat," katanya.
OCBC NISP Syariah sudah berdiri selama tujuh tahun dan telah memiliki 10 cabang di Indonesia. OCBC NISP didukung oleh lebih dari 270 office channeling atau kantor konvensional yang boleh menjual produk syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Serangan Israel, Warga Palestina yang Tewas Tembus 65.000 Jiwa
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Sri Sultan HB X: Kita Harus Lebih Peka Terhadap Kondisi Masyarakat
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
Advertisement
Advertisement