Advertisement

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Disperindag Gelar OP Murni Beras 17 Ton

Kusnul Isti Qomah
Jum'at, 09 Desember 2016 - 21:31 WIB
Mediani Dyah Natalia
HARGA KEBUTUHAN POKOK : Disperindag Gelar OP Murni  Beras 17 Ton Warga membawa beras yang ia beli dalam Operasi Pasar Murni (OPM) Beras di halaman kantor Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta, Jumat (09/12/2016). Operasi pasar ini merupakan bentuk kerjasama pemerintah daerah dengan Bulog Divre DIY untuk mengantisipasi kenaikan harga beras jelang Hari Raya Natal. Beras dengan kualitas Bulog itu dijual dengan harga Rp 7.300 - kg. Sebanyak 17 Ton beras disiapkan untuk operasi pasar yang sedang dan akan berlangsung selama sepekan di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten K

Advertisement

Harga kebutuhan pokok yang tinggi ditekan dengan operasi pasar.

Harianjogja.com, JOGJA -- Mengantisipasi kenaikan harga menjelang Natal dan Tahun Baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY menggelar operasi pasar murni (OPM) beras sebanyak 17 ton. OPM ini bekerja sama dengan Perum Bulog Divre DIY.

Advertisement

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY Yuna Pancawati mengungkapkan, OPM ini digelar atas permintaan tiga kabupaten dan kota. Hal ini dilakukan sebagai kegiatan rutin setiap tahun menjelang Natal dan Tahun Baru. Tujuannya, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kenaikan harga beras lantaran jumlah permintaan yang melonjak.

"OPM ini digelar di Bantul, Kulonprogo, Sleman, dan Jogja. Gunungkidul tidak meminta ada OP beras murni. OP inu kami gelar 9-16 Desember 2016," ungkap dia kepada Harianjogja.com, Jumat (9/12/2016).

Yuna mengatakan, harga jual beras selama OP Rp7.300 per kg dengan kemasan per lima kg. Diharapkan, kesempatan ini dimanfaatkan oleh warga terutama warga yang tidak mampu untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau. OP beras ini digelar di 22 lokasi di empat kabupaten dan kota dengan pembagian 16 titik di Jogja, dan masing-masing dua titik di Bantul, Sleman, dan Kulonprogo.

"Alokasinya juga berbeda-beda. Untuk Jogja ada 11 ton, Bantul, Sleman, dan Kulonprogo masing-masing dua ton. Untuk Jogja memang lebih banyak karena sudah jarang ada sawah. Kalau tiga kabupaten lain, petani bisa memenuhi kebutuhan beras dari hasil panen," papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement