Advertisement
APBD KULONPROGO : Dievaluasi, Ini yang Jadi Sorotan

Advertisement
APBD Kulonprogo diefisiesi
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kulonprogo 2017 oleh Pemda DIY membuahkan sejumlah catatan. Pemkab Kulonprogo diminta melakukan efisiensi pada beberapa pos anggaran.
Advertisement
Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kabupaten Kulonprogo, Rudiyatno mengatakan, Pemda DIY kembali menilai efisiensi perlu diterapkan terhadap anggaran perjalanan dinas (perdin) pada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Meski begitu, setidaknya ada tiga hal lain ikut mendapat sorotan.
“Pengadaan pakaian dinas, honorarium, dan biaya sewa tempat untuk penyelenggaraan kegiatan juga disarankan agar dilakukan pengurangan,” ungkap Rudiyatno, Kamis (29/12/2016)
Upaya efisiensi kemudian berusaha ditempuh dengan berbagai cara. Rudiyatno memaparkan, efisiensi anggaran perdin dilakukan dengan mengurangi intensitas perdin dan jumlah orang yang berpartisipasi. Pemkab juga akan memaksimalkan penggunaan ruang pertemuan yang dimiliki SKPD untuk pengurangi anggaran sewa tempat.
Rudiyatno lalu mengungkapkan, efisiensi pakaian dinas dan honorarium yang dimaksud adalah pengadaan untuk pekerja harian lepas. Mereka adalah tenaga kebersihan dan petugas pertamanan.
“Sebetulnya jumlahnya sudah rasional sehingga pengurangan dilakukan pada nilai harga per satuannya,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement