Advertisement

Tak Ada Sinyal Seluler, Sentra Batik Giriloyo Sulit Pasarkan Produk secara Online

Rheisnayu Cyntara
Kamis, 27 April 2017 - 17:20 WIB
Nina Atmasari
Tak Ada Sinyal Seluler, Sentra Batik Giriloyo Sulit Pasarkan Produk secara Online KERAJINAN BATIK PRODOSeorang pekerja menyelesaikan pembuatan batik prodo di Desa Brajan, Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta, Jumat (28/2). Kerajinan batik prodo yang merupakan salah satu dari cabang jenis kesenian batik yang dikhususkan untuk memperindah kain batik dengan warna emas tersebut dijual seharga Rp 100.000,00 hingga Rp 1.500.000,00 tergantung ukuran dan jenis kain, dan dipasarkan ke sejumlah kota besar di Indonesia. ANTARA FOTO - Noveradika

Advertisement

Susahnya sinyal provider telekomunikasi di wilayah Desa Wukirsari, membuat sentra batik Giriloyo tak berkembang pesat

Harianjogja.com, BANTUL--Susahnya sinyal provider telekomunikasi di wilayah Desa Wukirsari, membuat sentra http://m.harianjogja.com/?p=799112">batik Giriloyo tak berkembang pesat. Sebabnya, baik para perajin maupun pemilik showroom kerepotan untuk memasarkan produknya secara daring (dalam jaringan) sesuai tuntutan kemajuan jaman.

Advertisement

Padahal di sentra batik Giriloyo ada 14 kelompok yang masing-masing memiliki sekitar 70 perajin batik. Artinya, sentra batik tersebut menjadi penyumbang ekonomi kerakyatan yang penting di Desa Wukirsari.

Lurah Wukirsari, Bayu Bintoro mengatakan para perajin bahkan harus ke luar dari wilayah padukuhannya untuk sekedar mencari sinyal telekomunikasi. Hal tersebut disebabkan topografi Desa Wukirsari yang dikelilingi pegunungan sehingga sinyal susah masuk.

Hingga kini hanya ada satu menara telekomunikasi yang ada di dusun Nogosari 1 yang belum juga mencukupi kebutuhan masyarakat akan kemudahan berkomunikasi. "Sudah dicek [permasalahannya] oleh pihak perusahaan namun tidak ada tindak lanjut hingga kini," kata dia kepada Harianjogja.com, Rabu (26/4/2017).

Menurut Bayu, Pemdes sudah mengupayakan untuk mengatasi masalah ini denan menyediakan semacam tower untuk wifi gratis yang dapat diakses oleh masyarakat yang terletak di dusun Cengkehan. Namun hanya bertahan selama empat tahun saja dari 2011-2015 karena beberapa kendala. Salah satunya karena biaya pemeliharaan yang cukup mahal.

"Itu juga hanya bisa pakai laptop, padahal sekarang masyarakat kan sudah menggunakan handphone yang bisa dibawa kemana-mana," ujar dia.

Menurutnya, pada 2014 Pemdes juga sudah mengajukan proposal ke dua perusahaan provider telekomunikasi namun hingga kini belum ada kabar. Padahal Pemdes sudah bersedia untuk mencarikan lahan jika memang sudah ada perencanaan pembangunan menara telekomunikasi tersebut.

Kendala berdirinya menara telekomunikasi juga terkait dengan perijinan. Sebab, pasca terungkapnya 246 unit menara telekomunikasi tak berizin, pembahasan Raperda Menara Telekomunikasi ditunda.

Wakil Ketua Pansus Raperda Menara Telekomunikasi Wildan Nafis mengatakan penundaan itu disebabkan adanya beberapa klausa pasal yang belum masuk dalam draf raperda.

Salah satunya terkait dengan keterlibatan warga terdampak menara telekomunikasi yang belum tercantum. "Kami merasa pasal itu sangat penting. Jadi perlu untuk dimasukkan,” kata dia.

Terlebih dengan rencana pencabutan beberapa prosedur perizinan oleh pemerintah pusat, salah satunya izin gangguan. Menurut Wilda , pencantuman pasal keterlibatan warga terdampak itu menjadi sangat penting.

Pihaknya khawatir, jika dalam perda baru itu tak dicantumkan perihal tersebut, para pengusaha pemilik menara akan dengan mudah mempermainkan syarat perizinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Rute, Tarif dan Cara Beli Tiket Malioboro

Rute, Tarif dan Cara Beli Tiket Malioboro

Jogjapolitan | 41 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KBRI Upayakan Perlindungan WNI di Kamboja

News
| Sabtu, 10 Mei 2025, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement