Advertisement
HARI BURUH 2017 : Di Sleman, Aksi Buruh Diganti Jalan Santai
Advertisement
Forum Tripartit Sleman menggelar jalan santai memperingati Hari Buruh, Senin (1/5/2017) di lapangan Denggung
Harianjogja.com, SLEMAN- Forum Tripartit Sleman menggelar jalan santai memperingati Hari Buruh, Senin (1/5/2017) di lapangan Denggung. Kegiatan tersebut diikuti 4.628 orang baik dari unsur pengusaha, serikat pekerja/buruh maupun pemerintah.
Advertisement
Peringatan Hari Buruh tahun ini digelar dengan semangat kebersamaan. Ribuan karyawan dari delapan perusahaan di Sleman ikut andil dalam kegiatan tersebut. "Selain memperingati Hari Buruh, jalan santai ini merupakan rangkaian HUT Sleman ke 101," kata Ketua Panitia kegiatan, Kuntoro.
Dia menjelaskan, buruh di Sleman memilih kegiatan berbeda dengan pada umumnya. Selain membangun kebersamaan antara pengusaha dan karyawan, jalan santai diharapkan dapat membangun nilai-nilai hubungan industrial yang harmonis, berkeadilan dan damai. Pihaknya ingin memupuk semangat kebersamaan dan kekeluargaan antara pengusaha, pekerja dan pemerintah sebagai pelaku hubungan industrial.
Selain itu, menurutnya acara tersebut juga dapat mewujudkan situasi Sleman yang kondusif, aman dan damai. Pasalnya, dibanding daerah lain upah minimum regional (UMR) tahun ini masih lebih baik daripada tahun lalu. "Kegiatan ini diikuti unsur pengusaha, serikat pekerja serta PNs total 4.628 peserta. Padahal targetnya hanya 4.000 peserta.
Bupati Sleman Sri Purnomo berharap, hubungan yang harmonis antara Pemerintah, Pengusaha dan Pekerja memiliki pengaruh positif dalam memberikan sumbangan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Dia memperkirakan kontribusi sektor industri dalam PDRB Sleman atas harga berlaku selama 2016 sebesar Rp4,9 juta.
"Masyarakat Sleman yang mata pencahariannya dari sektor Industri pada akhir 2016 sebanyak 10,31 persen dari jumlah penduduk," katanya.
Sri Purnomo berharap kondisi industri berjalan kondusif. Antara pengusaha dan pekerja serta pemerintah selalu terjalim suasana kekeluargaan. Sampai saat ini, belum ada satupun perusahaan yang menolak atau keberatan dengan kebijakan UMK 2017.
Jika dunia usaha kondusif dan berjalan optimal, maka secara ekonomi usaha yang ada dapat berkembang. "Kalau itu terjadi, maka kehidupan masyarakat akan lebih baik, berdaya saing dan berbudaya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tuntas Klaim Kumpulkan 75.000 KTP untuk Maju Pilkada Sukoharjo Jalur Independen
- Indonesia Ukir Sejarah ke Semifinal Piala Asia U-23, Erick Thohir: Bangga!
- BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, BTN Masih Pertimbangkan Penyesuaian Bunga KPR
- Pilkada 2024 Makin Ramai, Kades Pentur Siap Maju jadi Calon Bupati Boyolali
Berita Pilihan
Advertisement
BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
- Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Advertisement
Advertisement