Advertisement
Lomba Burung Paku Alam Cup 5 Mengusung Isu Konservasi
Advertisement
Lomba Seni Suara Burung Berkicau Paku Alam Cup 5 mengusung isu konservasi di tengah maraknya penangkapan burung liar
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Lomba Seni Suara Burung Berkicau Paku Alam Cup 5 mengusung isu konservasi di tengah maraknya penangkapan burung liar. Acara ini sukses dihadiri oleh 2.150 peserta yang berasal dari Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimatan.
Acara yang rutin digelar ini semakin menarik masyarakat di tahun kelima pelaksanaannya. Tak hanya peserta, masyarakat umum juga turut menghadiri acara yang digelar di Taman Denggung, Sleman pada Minggu (7/5/2017) ini.
Acara yang digelar dengan kerjasama Kadipaten Pakualaman, Dinas Pariwisata DIY, dan Pelestari Burung Indonesia (PBI) itu melombakan beragam jenis burung seperti muray batu, kenari, dan cucak hijau.
Bagiya Rakhmadi, Ketua PBI pusat mengungkapkan kegiatan ini tak hanya sekedar menjadi perlombaan burung namun juga pelestari hewan bersayap ini. ”Kami ingin menjadi pelestari burung baik dengan penangkatan maupun dengan cara melepas liarkan burung-burung,” jelasnya.
Para peserta juga diingatkan untuk turut memelihara serta menjaga alam yang menjadi habitat hewan ini.
Peminat baru diberikan wawasan jika burung yang ditangkarkan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi jika dilombakan dibandingkan burung hasil tangkapan liar. Meski demikian, pihak pelaksana masih melombakan beberapa jenis burung tangkapan liar sebagai permulaan upaya konservasi ini.
Sigit, panitia pelaksana mengatakan ada banyak anggapan jika peminat burung kerap berdampak akan kepunahan salah satu jenis burung. Padahal hal itu tidak bis dipastikan karena banyak pembangunan modern dan pengaruhnya pada lingkungan juga berpengaruh pada habitat burung-burung liar. “Padahal belum tentu karena ditangkap orang, ada aspek lainya,”ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Rianto mengatakan jika dukungan yang dilakukan pihaknya terhadap acara ini sudah berlangsung beberapa tahun. Ia mengakui jika acara ini sangat berdampak pada kunjungan tamu luar daerah ke Jogja yang signifikan bagi pariwisata daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
- Waspadai Potensi Hujan Lebat dan Petir Siang Ini di Jogja dan Sekitarnya
Advertisement
Advertisement