Advertisement
WAISAK 2017 : Begini Proses Kirab Agung Amisa Puja di Girimulyo

Advertisement
Waisak 2017, umat Buddha di Kulonprogo menggelar kirab dengan tradisi Jawa.
Harianjogja.com, KULONPROGO -- Ratusan umat Buddha mengikuti Amisa Puja, sebagai rangkaian Hari Raya Waisak 2561 BE, yang dipusatkan di Wihara Giriloka, Dusun Gunung Kelir, Desa Jatimulyo, Girimulyo, Rabu (10/5/2017) sore. Seluruh peserta ibadah ini, menggunakan pakaian tradisi Jawa.
Advertisement
Baca Juga : http://www.solopos.com/2017/05/11/waisak-2017-kirab-agung-amisa-puja-dengan-tradisi-jawa-816141">WAISAK 2017 : Kirab Agung Amisa Puja Dengan Tradisi Jawa
Dalam kegiatan ini, terlihat warga membawa aneka sesaji dan simbol ajaran Buddha menuju wihara. Simbol-simbol yang dibawa seperti misalnya dharma cakra (roda simbol kebenaran), warga juga membawa arca Buddha dalam tandu, kendi yang berisi air suci yang melambangkan kejernihan hati. Ada juga yang membawa bunga, sebagai lambang ketidakkekalan hidup, buah, lilin, dupa, gunungan hasil bumi, dan beragam panji. Nampak warga juga mengusung obor, yang gagangnya terbuat bambu, obor ini disebut sebagai simbol pencerahan, yang menyertai Budha. Warga juga mengusung oncor atau obor penerangan tradisional sebagai simbol pencerahan yang menyertai Sang Buddha.
Salah satu umat yang mengikuti prosesi Amisa Puja, Wahyuni menjelaskan, makna Waisak bagi dirinya adalah untuk mengingatkan kembali ajaran Sang Guru Agung Gautama, kepada seluruh umat. Ia berharap bisa berinstropeksi diri melalui momen perayaan Waisak ini, sehingga ke depannya ia bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
“Sebagai makhluk, kita semua harus saling menghormati satu sama lain, saling menebar cinta kasih," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement