Advertisement
LEPTOSPIROSIS BANTUL : Jadi Ancaman meski Jarang Hujan
Advertisement
Sudah terdapat 55 kasus penyakit yang disebarkan melalui vektor tikus itu
Harianjogja.com, BANTUL—Leptospirosis masih menjadi ancaman di Bantul kendati intensitas hujan di masa sekarang ini tak lagi tinggi. Sampai Mei 2017, di Bantul sudah terdapat 55 kasus penyakit yang disebarkan melalui vektor tikus itu.
Advertisement
Baca juga : http://www.harianjogja.com/baca/2017/03/27/kasus-leptospirosis-dinkes-diy-segera-beli-45-kotak-leptotek-804999">KASUS LEPTOSPIROSIS : Dinkes DIY segera Beli 45 Kotak Leptotek
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul Pramudi Darmawan menyebutkan puluhan kasus itu merujuk pada surat laporan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS).
Dari total 55 kasus itu terdapat tujuh orang yang meninggal. Jika dibandingkan dengan tahun 2016 lalu yang total jumlah kasus mencapai 73 laporan, kasus di tahun ini bisa dikatakan akan jauh lebih tinggi.
Guna memastikan penyebab kematian pasien, Dinkes melakukan audit dan hasilnya hanya satu korban yang positif meninggal karena leptospirosis. “Sebanyak enam orang hanya suspect. Itulah sebabnya, masyarakat hendaknya tetap waspada,” katanya, Senin (29/5/2017).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Cara Mudah ke Pantai Parangtritis dan Baron dengan Bus Sinar Jaya
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 28 Desember 2025
- Lewati Malioboro hingga Borobudur, Berikut Jadwal DAMRI Jogja-Semarang
- Mulai 2026, Depo Sampah Jogja Larang Sampah Organik
- Disiplin Jadi Fondasi Pers Profesional dan Industri Nasional
Advertisement
Advertisement




