Advertisement
KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Tepis Stigma Negatif, Komunitas King Salurkan Bantuan Air ke Warga

Advertisement
Pecinta motor King Jogja yang tergabung dalam komunitas Kingdom Jogja United bersama-sama dengan PKL Malioboro melakukan acara bakti sosial
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pecinta motor King Jogja yang tergabung dalam komunitas Kingdom Jogja United bersama-sama dengan PKL Malioboro melakukan acara bakti sosial di Dusun Gude I, Sumberwungu, Tepus. Bakti sosial diisi dengan menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang selama ini mengalami krisis saat musim kemarau.
Ketua Komunitas Kingdom Jogja United Ghaniy Ananta Wijaya mengatakan, pemberian bantuan air bersih kepada Warga Gude I merupakan bentuk kepedulian anggota terhadap kondisi di masyarakat yang mengalami krisis air. Diharapkan bantuan ini dapat memberikan manfaat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.
“Untuk bantuan kali ini kami berikan sebanyak 20 tangki. Rencananya bantuan akan kami lanjutkan di wilayah Rongkop pada Sabtu mendatang [besok],” kata Ghaniy dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Kamis.
Menurut dia, bantuan air bersih yang diberikan merupakan hasil iuran dari para anggota bersama-sama dengan komunitas PKL di Maliboro. Adapun tujuan pemberian bantuan sebagai upaya komunitas Jogja Freedom United untuk mengurangi stigma negative yang selama ini melekat di masyarakat.
Sebagai anggota komunitas motor yang tergabung secara resmi menjadi anggota Ikatan Motor Indonesia, Ghaniy mengakui setiap anggota harus mematuhi setiap aturan yang dimiliki sehingga tidak bisa bergerak secara sendiri-sendiri.
“Kami bukan geng motor dan pemberian bantuan sebagai upaya kami untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Oleh karenanya, dalam acara ini kami juga mengajak Koordinator wilayah yang lain seperti dari Cikarang, Mataram, Krapayak dan Gading 212,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kepala Dusun Gude I Dwi Rusyati mengaku berterima kasih atas pemberian bantuan air bersih oleh anggota komunitas Jogja Kingdom United. Menurut dia, bantuan tersebut sangat memberikan manfaat karena banyak warga di wilayah Dusun Gude yang mengalami kekurangan air saat musim kemarau.
“Selain mengandalkan bantuan, warga untuk memenuhi kebutuhan air harus membeli kepada pihak swasta,” katanya.
Menurut Dwi, secara umum di wilayah Tepus masuk ke daerah yang mengalami krisis air bersih saat musim kemarau. Ini lantaran di Tepus sangat jarang ditemukan sumber mata air. “Warga banyak yang mengandalkan penampungan air hujan, tapi kalau stoknya habis maka harus beli,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
Advertisement
Advertisement