Advertisement

Tiga Hal Ini Katanya Bisa Bikin DIY Benar-benar Istimewa

I Ketut Sawitra Mustika
Minggu, 15 Oktober 2017 - 17:20 WIB
Kusnul Isti Qomah
Tiga Hal Ini Katanya Bisa Bikin DIY Benar-benar Istimewa

Advertisement

Pembangunan infrastruktur tersebut jangan sampai membuat mereka yang sudah terpinggirkan menjadi semakin terpinggirkan

Harianjogja, JOGJA-Status istimewa yang disandang DIY, semestinya tidak hanya sekadar menjadi nama saja, melainkan bisa benar-benar mewujud dalam kehidupan sehari-hari, utamanya dalam hal urusan menyejahterakan masyarakat.

Advertisement

Mantan Direktur Institute for Development and Economics Analysis (IDEA) Jogja Wasingatu Zakiyah mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY untuk menjadikan DIY sebagai provinsi yang benar-benar istimewa.
Pertama, kebijakan Pemda DIY yang cukup progresif melalui proyek-proyek ambisius macam New Yogyakarta International Airport (NYIA) dan Pelabuhan Tanjung Adikarto demi membuat Bumi Mataram berkelas internasional memang tak masalah untuk dikerjakan.

Hanya saja, menurut Zaki, pembangunan infrastruktur tersebut jangan sampai membuat mereka yang sudah terpinggirkan menjadi semakin terpinggirkan. “Kami masih menunggu, apakah di dalam NYIA nantinya mau memfasilitasi kelompok-kelompok itu ataukah kemudiaan malah menghadirkan usaha-usaha besar lagi yang dipasang dalam bandara,” ucap peneliti di Idea ini saat ditemui di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY, Sabtu (14/10/2017).

Kedua, sebaiknya proyek-proyek besar itu diberi nama yang sangat Jogja untuk semakin mengangkat status keistimewaan. Zaki mengatakan, nama memang hanya sekadar nama, tapi nama adalah identitas. Jika infrastruktur-infrastruktur megah yang dibangun menggunakan nama asing, maka jika dilihat dari kontes keistimewaan, kemudian menjadi tidak istimewa lagi.

Ia mengaku sangat heran kenapa pemerintah sangat susah memberi nama yang berkarakter Jogja. Hal tersebut, imbuhnya, sempat beberapa kali muncul ke permukaan untuk dibahas tapi hingga saat ini tidak ada realisasi yang berarti.

Hal ketiga yang mesti dilakukan Pemda DIY, ujar Zaki, adalah mengentaskan kemiskinan yang saat ini angkanya masih 13,1%. Ketika berbicara pengentasan kemiskinan, pemerintah tidak bisa hanya membuat program yang menyasar kelompok prasejahtera saja, tapi kelompok kelas menengah atas yang notabene menjadi penyebab tingginya angka rasio gini juga mesti dilibatkan.

Wakil Ketua DPRD DIY Rani Widayati juga berharap ke depan semua hal yang ada di DIY menjadi istimewa. Ia menyebut, kepala daerah yang tak perlu melalui proses pemilihan adalah keistimewaan tersendiri. “Masyarakat DIY sudah menyerahkan segalanya
dan merelakannya hak-haknya untuk memilih. Itu sudah istimewa sekali. Sekarang bagaimana caranya membuat segala aspek kehidupan menjadi istimewa, dari masyarakatnya, kehidupannya dan perekonomiannnya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Ditinggal Tonti, Dua Ponsel Hilang Dicuri

Ditinggal Tonti, Dua Ponsel Hilang Dicuri

Jogjapolitan | 31 minutes ago

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pengunduran Diri Wamenkumham Belum Diterima Presiden

News
| Kamis, 07 Desember 2023, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Wisata Bangkok, Menikmati Senja di Sungai Chao Phraya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement