Advertisement
Tulis Sejarah Adisutjipto, Ari Menangkan Lomba Menulis untuk Guru

Advertisement
Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Lomba Penulisan Sejarah Pahlawan untuk Guru se-Kota Jogja dimenangkan Christian Ari
Harianjogja.com, JOGJA -- Diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Jogja, Lomba Penulisan Sejarah Pahlawan untuk Guru se-Kota Jogja dimenangkan Christian Ari, Selasa (31/10/2017).
Advertisement
Setelah tiga minggu menulis, Ari yang mengajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta berhasil meraih juara satu. Menurut Ari, selama proses penulisan tidak ada suatu kendala yang berarti. Adapun kendala yang ada hanyalah penenemuan tokoh yang akan diangkat.
“Saya ke perputakaan Universitas Atma Jaya, baru bisa menemukan siapa, Adisutjipto,” ujarnya setelah prosesi penyerahan piala dan plakat.
Menurutnya tokoh sejarah Agustinus Adisutjipto sangat tepat untuk dijadikan teladan anak muda zaman sekarang. Pasalnya saat membaca buku mengenai Adisucipto, Ari menemukan Adisutjipto kecil yang hidup dalam masa penjajahan belanda mampu bermimpi menjadi penerbang.
“Sampai dewasa, akhirnya dirinya mampu menjadi Penerbang,” jelas pria yang dulunya mengajar mata pelajaran sejarah.
Kendati tidak menemukan masalah yang berarti, menurut pria yang suka membaca buku itu literasi tentang Adisutjipto. Hal itu dikatakannya karena selama satu bulan waktu yang diberikan oleh Dinas Kebudayaan, hanya dua buku yang menyinggung tentang pahlawan yang gugur dalam peristiwa penyerbuan landasan pacu Maguwo itu.
“Saya hanya menemukan dua buku, susah menemukan literasinya,” ungkap pria yang gemar membaca tulisan Kunto Wijoyo itu.
Menanggapi hal tersebut, salah satu dewan juri Sardiman yang juga Dosen Pendidikan Sejarah di UNY mengatakan seluruh peserta yang mendapat nominasi mempunyai selisih nilai yang tipis. Dimana Ari mendapat 1718 dan juara kedua mendapat nilai 1713.
“Elang Jawa [Karya Ari tentang Adisutjipto] itu tinggi nilainya, dan semua mempunyai selisih nilai yang tipis,” jelas Sardiman.
Sardiman mengatakan bahwa tulisan seluruh guru telah dibaca dengan seksama oleh lima juri yang ada. “Ada dua tahap, pertama tentang keaslian tulisan dan sejarah, logika, serta teknik penulisan, yang kedua tentang bahasa yang digunakan dan teknik presentasi,” jelasnya.
Tidak kurang dirinya menengarai bahwa masalah membuat bumi pertiwi gonjang-ganjing akibat masyarakat yang tidak belajar pada sejarah, dimana menurutnya yang ada hanya masyarakat yang belajar pada pelajaran sejarah. “Semoga bisa memicu dan memacu kegiatan sejarah,” harap Sardiman.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kota Jogja Eko Suryo Maharsono, lomba ini dipilih agar guru dapat meningkatkan rasa senang terhadap sejarah. Ia menilai, dengan diapresiasinya guru maka murid juga terangsang untuk mengikuti pelajaran sejarah.
“Karena ini [pelajaran sejarah] untuk memetakan posisi dimana kita sekarang, dan untuk mengonsep bagaimana masa depan,” ujar Eko dalam sambutan.
Ia berharap bahwa lomba ini dapat mengali peristiwa sejarah sekaligus meningkatkan pengetahuan masyarakat. “Mudah-mudahan ada manfaat ada gandeng cenengnya dengan sejarah masa lalu,” ujarnya.
Enam guru yang masuk nominasi sore itu adalah Suprastiyono dari MAN 1 Yogyakarta dengan Tokoh Sultan HB IX, harapan dua ialah Jemi F. dari Stella Duce 2 Yogyakarta dengan judul Ki Hajar Dewantara, harapan pertama Sangidah dari SMA N 2 Yogyakarta yang memilih Sultan Agung, Reshita G. dari SMK Taman Siswa Jetis Yogyakarta memilih Ir. Soeratin, Tri Endaryati dari SMA N 8 Yogyakarta memilih Ibu Ruswo, dan yang terakhir Ari yang memilih Agustinus Adisutjipto dengan judul Elang Muda.
Selain mendapatkan uang binaan sejumlah Rp16.500.000 seluruh peserta juga mendapatkan sertifikat atas partisipasinya. Bahkan dalam periode berikutnya akan dijadwalkan menjadi sebuah buku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Cerita Bupati Blora, 7 Tahun Perjuangkan Pembangunan Jalan Randublatung-Getas
- Jelang Natal dan Tahun Baru, Dishub Jateng Cek Ratusan Bus, Berikut Hasilnya
- Korban Longsor Kismantoro Wonogiri Belum Ditemukan, Ratusan Orang Ikut Mencari
- Gunung Marapi Sumbar Erupsi Lagi Rabu Pagi, Tim SAR Masih Cari 1 Korban
Berita Pilihan
Advertisement

Ada Potensi Kerugian Negara Rp18,19 Triliun, Berikut 5 Fakta Temuan BPK
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement