Advertisement

Selendang Sutera Satukan Mahasiswa di Jogja

Beny Prasetya
Rabu, 22 November 2017 - 14:40 WIB
Bhekti Suryani
Selendang Sutera Satukan Mahasiswa di Jogja Perwakilan mahasiswa dari sejumlah daerah di Indonesia mengikuti karnaval budaya Selendang Sutera saat melintas di kawasan Beteng Vrederburg, Jogja, Selasa (21/11/2017). Gigih M. Hanafi/JIBI - Harian Jogja

Advertisement

Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia gelar karnaval budaya.

Harianjogja.com, JOGJA-- Ratusan pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Daerah Indonesia di DIY mengikuti Karnaval Budaya Selendang Sutera #5, Selasa (21/11/2017).

Advertisement

Pelajar dan mahasiswa itu tergabung dalam 37 kontingen dari 33 gabungan ikatan pelajar dan mahasiswa daerah seluruh Indonesia. Mereka memakai pakaian khas masing-masing dan mempertunjukkan kesenian di sepanjang jalan yang dilalui. Rute karnaval dimulai dari Benteng Vredeburg dan berakhir di Alun-Alun Sawendanan Pakualaman.

Tujuan diadakannya karnaval itu ialah menyatukan seluruh budaya dari banyaknya latar belakang pelajar dan mahasiswa yang ada di Jogja.

Ikatan Pelajar dan Mahasiswa DIY asal Kalimantan Barat menampilkan Bujang-Dare. Adapun, mahasiswa DKI Jakarta menampilkan Ondel-Ondel yang menemani Abang-None.

Kepala Bidang (Kabid) Adat dan Seni Tradisi Dinas Pariwisata DIY, Setyawan Sahli mengatakan tujuan diselenggarakan acara tahunan ini sebagai pesan kepada masyarakat bahwa pelajar dan mahasiswa dari luar daerah adalah kesatuan di Kota Pelajar ini. “Jadi di Jogja banyak mahasiswa yang kuliah, dan masing-masing punya budaya sendiri, dan kami [Jogja] juga punya budaya, dan ini menjadi semacam akulturasi,” jelas pria yang akrab dipanggil Iwan itu.

Iwan mengklaim wadah ikatan pelajar dari seluruh Indonesia seperti itu hanya dimiliki oleh DIY. Di mana di tempat lain tidak ada wadah serupa yang bisa menyatukan bermacam-macam latar belakang mereka. “Jogja itu kota aman untuk menjadi tujuan wisata dan pendidikan, ini juga bentuk pesan kepada orang tua mereka,” jelasnya.

Panitia menyediakan hadiah Rp3 juta bagi 10 kontingen terbaik. Kontingen terbaik itu secara berurutan ditempati Lampung, Papua, Sulawesi Tengah, Maluku, Jambi, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, DKI Jakarta, Sumatra Barat, dan Jawa Barat.

Kriteria penjurian dinilai dari penampilan atraksi, kekompakan peserta, dan properti seperti tata busana dan tata rias.

Koordinator Kontingen Ikatan Pelajar dan Mahasiswa asal Sumatra Barat, Akhairul Asrar, 21, mengakui kegiatan ini bisa menyatukan sesama ikatan mahasiswa yang berada di DIY. Menurut pemuda yang berstatus sebagai mahasiswa UGM itu juga akan memperkenalkan latar belakang masing-masing ikatan pelajar di hadapan masyarakat Jogja. “Kalau budaya kami kan kental dan kami juga sering berkumpul, jadi acara seperti ini akan memperkenalkan budaya kami kepada ikatan mahasiswa lain dan masyarakat,”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Yasonna Mengaku Mengedepankan Aspek HAM dalam Menangani Pengungsi Rohingya

News
| Senin, 11 Desember 2023, 11:37 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement