Advertisement
BADAI CEMPAKA : 2 SD Ganti KBM Jadi Kerja bakti

Advertisement
Pascabencana, seluruh SD dan SMP di Sleman tetap masuk seperti biasa pada Rabu (29/11/2017)
Harianjogja.com, SLEMAN-Pascabencana, seluruh SD dan SMP di Sleman tetap masuk seperti biasa pada Rabu (29/11/2017). Namun, dua SD di Kecamatan Prambanan mengganti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan kerja bakti membersihkan sekolah.
Advertisement
Baca juga : http://m.harianjogja.com/?p=872855">BADAI CEMPAKA : Puluhan Warga Prambanan Masih Mengungsi
Kedua sekolah tersebut yakni SD Muhammadiyah Bleber dan SD Negeri 1 Delegan, keduanya terletak di Sumberharjo, Prambanan. Plt Kepala Dinas Pendidikan, Arif Haryono mengatakan jika di sekolah tersebut anak-anak diminta melaksanakan kerjabakti bersama para guru.
“Semua KBM berjalan di SD dan SMP di Sleman, kecuali untuk dua sekolah itu mengganti KBM dengan kerja bakti bersih-bersih,” katanya ketika dihubungi Harianjogja.com, Rabu (29/11/2017).
Pelaksanaan Tes Kambali Mutu (TKM) yang sedang berjalan di SMP sejak Senin (27/11/2017) lalu tetap berjalan normal tanpa gangguan apapun termasuk di Kecamatan Prambanan. Sedangkan TKM untuk SD, Arif optimis akan tetap bisa dilaksanakan sesuai jadwal dan dimulai Kamis (30/11/2017).
Sejauh ini juga belum ada laporan mengenai kerusakan fisik terhadap bangunan baik SD maupun SMP di Sleman. Arif menghimbau para guru dan kepala sekolah untuk tetap waspada akan kemungkinan bencana yan terjadi. Selain itu, sejumlah pohon milik sekolah yang rawan rubuh juga diminta untuk dipangkas agar tidak membahayakan.
Slamet Riyadi, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Prambanan menjelaskan keputusan untuk melaksanakan aktivitas KBM seperti biasa karena menilik kondisi air yang sudah surut dan hujan yang mereda. “Pembelajaran seperti biasa, tidak ada perbedaan hanya trouble mati listrik tapi kami sudah sedia genset,” jelasnya.
Apabila ada siswa yang terkendala berangkat ke sekolah maka diminta untuk menyampaikan izin kepada pihak sekolah. Pihaknya juga melakukan pendataan sejumlah kerusakan yang terjadi pada bangunan sekolah. Slamet menilai kerusakan yang terjadi cukup ringan seperti ruangan yang bocor karena genteng yang bergeser dan drainase sekolah yang jebol. Selain itu, selama musim penghujan ini daerah resapan di sekolah tersebut diakuinya memang sedikit melebihi kapasitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Disdikpora DIY Paparkan Cara Guru di Jogja Bocorkan Soal ASPD
- Polisi Periksa 12 Orang Terkait Dugaan Kasus Mafia Tanah yang Menimpa Mbah Tupon
- Satpol PP Bantul Kerahkan 100 Personel Bersihkan Sampah Liar di Ring Road Selatan
- Innalillahi, Pesepeda Lansia di Kulonprogo Tewas Ditabrak Mobil
- Dinkes Klaim Kasus DBD di Gunungkidul Menurun
Advertisement