Advertisement

Hujan Deras di Sleman, Tanah Longsor Terjadi di 3 Titik

Abdul Hamied Razak
Senin, 22 Januari 2018 - 21:55 WIB
Nina Atmasari
Hujan Deras di Sleman, Tanah Longsor Terjadi di 3 Titik

Advertisement

Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah DIY, termasuk Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN- Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi melanda wilayah DIY, termasuk Sleman. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman meminta masyarakat mewaspadai potensi gerakan tanah akibat tingginya intensitas hujan.

Advertisement

Pada Senin (22/1/2018) misalnya, setidaknya dilaporkan tiga lokasi longsor akibat tanah bergerak karena tidak mampu menampung air hujan yang turun beberapa hari terakhir. Ketiga titik lokasi longsor tersebut terjadi di wilayah Pandowoharjo, Pelemgolek dan juga Kali Buntung.

"Satu rumah di Pandowoharjo terkena longsor, tapi tidak parah. Di Pelemgolek satu gazebo longsor dan satu lagi longsor di Kali Buntung," jelasnya saat dikonfirmasi Harianjogja.com, Senin (22/1/2018).

Dia menjelaskan, tingginya intensitas hujan pada puncak musim hujan saat ini perlu diwaspadai oleh masyarakat. Potensi longsor, katanya, diperkirakan terjadi di wilayah-wilayah yang memiliki perbukitan. Mulai wilayah Prambanan, Cangkringan, Pakem, Godean hingga Gamping.

Sekadar diketahui, berdasarkan data Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian ESDM yang dikeluarkan Januari 2018 ini, di wilayah Sleman potensi gerakan tanah terdapat di 17 kecamatan.

Dari 17 kecamatan yang masuk kategori gerakan tanah menengah terdapat di wilayah Berbah, Depok, Kalasan, Minggir, Mlati, Moyudan, Ngaglik, Ngemplak, dan Kecamatan Sleman. Adapun wilayah yang masuk kategori Menengah-Tinggi meliputi Prambanan, Pakem, Cangkringan, Tempel, Turi, Seyegan, Godean dan Gamping.

Daerah yang memiliki potensi gerakan tanah tersebut, berada di perbatasan sungai (kali), gawir, tebing jalan, dan lereng yang mengalami gangguan. Gerakan tanah yang lama juga bisa aktif kembali jika intensitas hujan yang turun berlangsung lama, di atas normal. "Kami fokus pada penanganan potensi longsor seiring dengan masuknya puncak musim hujan tahun ini," kata Makwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menguat Sinyal Megawati Mau Bertemu Prabowo Setelah Rakernas PDIP

News
| Selasa, 23 April 2024, 12:27 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement