Advertisement
Rayakan Imlek, Jogja Bay Gelar Barongsai vs Reog
Advertisement
Pertunjukkan Barongsai vs Reog digelar Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2569
Harianjogja.com, SLEMAN- Pertunjukkan Barongsai vs Reog digelar Jogja Bay Pirates Adventure Waterpark untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2569, Sabtu (17/2/2018).
Advertisement
Penampilan kedua kesenian tersebut untuk memadukan dua unsur budaya, barongsai (kebudayaan Tionghoa) dan reog (kebudayaan Indonesia).
Menurut COO Jogja Bay Waterpark, Bapak Teddy Sofyan, kesenian reog ini sengaja dihadirkan dalam Festival Imlek Jogja Bay 2018 untuk mengusung local wisdom darikebudayaan asli Indonesia.
"Barongsai yang dalam tradisi orang Tionghoa menjadi simbol pembawa kesuksesan dan keberuntungan. Ini dikolaborasikan secara atraktif dengan reog yang menjadi perwujudan singa barong berbulu merak dari Kertabhumi [salah satu bekas kerajaan di Tanah Jawa]," katanya, Sabtu (17/2/2018).
Dua kesenian ini dipentaskan secara kolaboratif di area wahana Jogja Bay. Atraksi Reog mengawali pertunjukan selama 10 menit di area plaza, disusul dengan atraksi Barongsai di Lobby Atas Jogja Bay. Ketika Barongsai mulai berjalan masuk ke area wahana, kedua kelompok seni ini melakukan parade keliling.
"Baik Barongsai maupun Reog berkeliling dari arah yang berlawanan. Keduanya bertemu di pesisir south beach [kolam ombak]," jelas Teddy.
Pengunjung tampak antusias mengikutinya daribelakang. Suasana semakin menegangkan saat barongsai dan reog mulai masuk ke dalam area pertarungan.
Perpaduan musik pengiring barongsai dan reog yang menggelegar, membuat pengunjung semakin ramai memadati area wahana terfavorit itu. Adegan puncak saat keduanya bertemu di South Beach dan saling mengintai curiga.
"Menaruh rasa ingin tahu hingga akhirnya saling beradu menunjukkan kemampuannya masing-masing. Dirasa tidak semestinya mereka saling beradu, mereka pun berdamai dan justru berpadu menjadi satu,” kata Public Relation Jogja Bay, Medha Zeli.
Parade pementasan Barongsai vs Reog ini juga mengajak pengunjung khususnya anak-anak untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain.
"Ini pesan untuk merawat keberagaman Indonesia yang memiliki ribuan suku dan budaya. Menanamkan nilai-nilai toleransi dan rasa saling menghargai pada anak-anak dalam mengusung tahun baru shio Anjing Tanah," jelas Medha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
- Hingga Mei 2025, Pemerintah Salurkan Duit Ratusan Miliar Bantuan Sosial di DIY
Advertisement
Advertisement