Advertisement
Data Belum Valid, Bantuan Pangan Nontunai Gunungkidul Molor
Advertisement
Rencananya program ini baru diterapkan mulai April
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Program Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) di Gunungkidul dipastikan molor dari jadwal. Rencananya program ini baru diterapkan mulai April.
Advertisement
Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Bagian Kesejahteraan Rakyat, Setda Gunungkidul Suyono mengatakan program BPNT sedianya akan diluncurkan mulai bulan ini. Namun dikarenakan masih ada beberapa kendala, pelaksanaan baru mulai dilakukan pada April. “Memang jadwalnya molor dari yang telah ditentukan,” kata Suyono kepada wartawan, Minggu (18/2/2018).
Menurut dia, molornya jadwal pelaksanaan program tidak lepas dari proses validasi data penerima manfaat. Selain itu, pembentukan agen pangan yang masih dalam proses juga turut berpengaruh dalam pelaksanaan. “Saat ini proses validasi masih berjalan. Sedang untuk pembentukan e-Warong juga masih disiapkan oleh Bank Mandiri selaku bank yang mengurusi program BPNT,” ujarnya.
Dijelaskan Suyono, untuk program BNPT di Gunungkidul terdapat 88.267 kepala keluarga penerima manfaat. Rencananya untuk menunjang program ini berjalan dengan lancar dibutuhkan sedikitnya 360 e-Warong.
Menurut dia, untuk e-Warong terdapat tiga kelompok dalam pendiriannya, yakni mitra Mandiri yang berupakan binaan dari Bank Mandiri, Rumah Pangan Kita bentukan dari Bulog. Sedang satunya merupakan Kelompok Usaha Bersama (Kube) bentukan dari Kementerian Sosial. “Merekalah yang nantinya akan menjadi agen-agen dalam penyaluran bantuan,” katanya lagi.
Meski belum berjalan, untuk BPNT, keluarga penerima manfaat akan direncanakan akan mendapatkan sebuah kartu ATM lengkap dengan nomor rekening. Setiap bulannya, kartu tersebut akan ditransfer uang sebesar Rp110.000 yang dapat digunakan untuk menebus bantuan berupa beras dan telur. “Untuk penebusan, warga bisa mengambilnya di agen-agen yang telah ditunjuk,” kata Suyono.
Kepala Dinas Sosial Gunungkidul Siwi Iriyanti menambahkan selama program BPNT belum berjalan, Kemensos telah menyiapkan program pengganti. Sejak pertengahan Januari lalu, kata dia, warga penerima manfaat mendapatkan bantuan pangan sosial rastra.
Menurut dia, bantuan ini sama dengan program beras untuk keluarga miskin. Namun yang membedakan, bantuan sosial pangan diberikan secara gratis dengan jumlah beras 10 kilogram setiap bulannya. “Kalau raskin jatahnya 15 kg, tapi harus menebus dengan sejumlah uang. Tapi untuk program bantuan pangan sebagai transisi BPNT diberikan gratis,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini Cerah, Minggu 6 Juli 2025
- Cek Jalur Trans Jogja ke Lokasi Wisata di Jogja
- Bencana Kekeringan Melanda Bantul, Sumber Air Mengering, Warga Trimurti Andalkan Bantuan Droping Air Setiap Hari
- Jadwal DAMRI Jogja ke Semarang Hari Ini
- Top Ten News Harianjogja.com, Minggu 6 Juli 2025: Kasus Mas-mas Pelayaran, Kapolda DIY Digugat hingga Sekolah Kekurangan Siswa
Advertisement
Advertisement