Advertisement
Penataan Alun-Alun Wates Memakan Waktu Lima Tahun
Advertisement
Penataan dilakukan secara bertahap
Harianjogja.com, KULONPROGO-Sekretaris Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetarung) Kulonprogo, Aris Nugroho menyatakan, penataan Alun-Alun Wates bertujuan untuk menata wajah kota dan menjadikan lokasi itu sebagai ikon Kota Wates layaknya alun-alun di banyak daerah.
Advertisement
Dalam membangun kota, menurutnya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Di antaranya adalah wilayah pinggiran atau batas, jalur (baik itu jalan atau sungai), kawasan (distrik semisal perkantoran, pemukiman rumah dinas) dan simpul pertemuan jalan.
http://m.harianjogja.com/?p=895967">Baca juga : Alun-Alun Wates Ditata, 60 Ha Lahan Terdampak
Realisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) tersebut rencananya akan berlangsung sekitar lima tahun, dilakukan secara bertahap serta mempertimbangkan koordinasi bersama dengan pemerintahan dengan jenjang vertikal di atas Pemkab. “Saat ini, Pemkab tengah menyusun detail engineering design penataan tersebut. Tahun ini Dinkes sudah mulai membangun gedung baru di timur RSUD Wates," ungkapnya, Senin (19/2/2018).
Sekadar informasi, sekitar 60 hektare lahan di sekitar Alun-Alun Wates akan terdampak penataan yang mulai dilakukan oleh Dispetarung Kulonprogo. Penataan itu dilakukan dalam rangka meningkatkan fungsi Alun-Alun Wates sebagai salah satu ikon dari Kulonprogo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement