Advertisement

Warga Sedayu Bersihkan Sampah yang Menumpuk Belasan Tahun

Rheisnayu Cyntara
Senin, 26 Februari 2018 - 07:20 WIB
Kusnul Isti Qomah
Warga Sedayu Bersihkan Sampah yang Menumpuk Belasan Tahun

Advertisement

Pembersihan yang dilakukan kali ini untuk mengatasi tumpukan sampah akut

Harianjogja.com, BANTUL-Warga Dusun Karangjati, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu membersihkan sampah yang menumpuk di halaman rumah salah satu warga, Panut Santosa selama kurang lebih 12 tahun, Minggu (25/2/2018). Saat dibersihin tumpukan sampah tersebut kira-kira setinggi 2,5 meter dan seluas lapangan volly.

Advertisement

Berdasarkan pengamatan Harianjogja.com di lapangan, tumpukan sampah tersebut terdiri dari sampah organik dan anorganik. Saking lamanya, sampah-sampah jenis organik seperti sisa makanan, sayur, dan buah busuk menimbulkan bau yang tidak sedap. Belum lagi tumpukan sampah tersebut seringkali terguyur air hujan.

Akibatnya sampah menjadi lembab dan baunya makin menyengat. Selain itu, lokasi tumpukan sampah juga berada di antara pepohonan yang cukup rapat. Sehingga sinar matahari pun susah masuk dan sampah menjadi susah kering.

Salah satu warga, Daliman Sedyosuwito menuturkan, tumpukan sampah tersebut berasal dari sampah-sampah yang dibawa oleh Panut untuk dipilah dan dijual kembali. Menurutnya, Panut biasanya mengumpulkan sampah dua kali sehari. Sampah yang masih laku dijual seperti kardus dan sisa barang plastik, dipilih untuk dijual ke pengepul barang rongsokan. Sisanya yang tak laku dijual, dibiarkan menumpuk begitu saja di halamannya.

"Sudah diperingatkan tapi ngeyel. Kowe iso ngekei aku gawean po, gitu kalau dikandhani," ucapnya ditemui saat tengah membersihkan sampah.

Padahal, menurut Daliman, warga sekitar sudah sangat terganggu dengan tumpukan sampah yang kian hari kian meluas tersebut. Pasalnya bau yang menguar dari sampah itu tercium hingga rumah-rumah warga di sekitarnya. Tak hanya warga sekitar saja yang pernah mengingatkan Panut, ketua RT setempat pun pernah menegur. Namun lagi-lagi Panut tak menggubrisnya. "Padahal warga sok sesek. Mambune tonjo banget," keluh Daliman.

Sementara itu, Camat Sedayu Fauzan Mu'arifin menyebut pembersihan yang dilakukan kali ini untuk mengatasi tumpukan sampah akut. Tidak hanya melibatkan warga setempat, pihaknya juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul dalam kegiatan kali ini. Fauzan menyebut ada satu backhoe dan 11 dam truk yang digunakan untuk membersihkan dan mengangkut sampah ini ke TPST Piyungan.

Itu dilakukan karena tumpukan sampah ini dianggap membahayakan. Selain pencemaran lingkungan, Fauzan menuturkan baunya yang menyengat dapat menyebabkan warga terserang penyakit saluran pernapasan atau lazim disebut ISPA. Belum lagi air di sekitar tumpukan sampah itu juga dapat tercemar karena resapan bekas sampah.

Lebih lanjut Fauzan mengatakan, meski telah dipilah oleh pemilik, pemilihan tersebut dianggap kurang maksimal. Sisa hasil pemilahan pun jarang dibakar. "Kami minta berhenti ambil sampah. Pak Panut sudah bersedia," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimis Produksi Pangan Meningkat

News
| Selasa, 23 April 2024, 15:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement