Advertisement
Angin Kencang Rusak Rumah Makan di Guwosari, Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Sebuah rumah makan Ingkung Pak Budi di Kalak Ijo, Desa Guwosari, Pajangan rusak akibat terjangan angin kencang pada Minggu (13/5/2018) sekitar pukul 12.15 WIB. Peristiwa ini sempat membuat pengunjung panik dan berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri.
Salah seorang warga yang melihat kejadian ini, Yudi Priyono mengatakan, angin yang menerjang rumah makan terjadi secara tiba-tiba. Awalnya, warga yang datang tidak mengira karena kondisi cuaca sedang cerah. Namun saat pengunjung sedang asyik menikmati hindangan, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dan terlihat angina bergulung dari arah barat membentuk pusaran dan menerjang rumah makan.
Advertisement
“Pengunjung yang di dalam panik dan berhamburan keluar untuk menyelamatan diri,” katanya kepada wartawan, Minggu.
Menurut dia, dalam musibah ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Namun pemilik rumah harus menanggung kerugian karena genteng dan seng yang terpasang rusak akibat terjangan angin kencang.
“Embusannya sangat kencang karena sampai terdengar suara menderu keras,” tuturnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto mengaku sudah mendapatkan laporan terkait embusan angina kencang yang merusak sebuah rumah makan di Guwosari. Meski demikian, ia belum bisa menyebutkan secara pasti terkait dengan penyebab fenomena ini. Hanya saja, ia menduga, peristiwa tersebut terjadi karena masa transisi dari musim penghujan ke kemarau.
“Meski hujan sudah turun intensitasnya, tapi potensi musibah harus terus diwaspadai. Salah satunya adalah angin kencang,” katanya.
Menurut dia, masyarakat harus waspada terhadap potensi angin kencang sehingga saat terjadi musibah dapat ditekan kerugiannya. “Banyak cara bisa dilakukan untuk kewaspadaan, salah satunya dengan memangkas pohon-pohon di sekitar rumah yang sudah rindang,” ungkapnya.
Disinggung mengenai potensi angin kencang, Dwi berpendapat bahwa seluruh wilayah berpeluang terjadi musibah angin kencang. Namun, untuk kapan terjadinya tidak bisa diprediksi karena sangat tergantung dengan faktor cuaca. “Intinya harus waspada sehingga dampaknya bisa ditekan seminimal mungkin,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Beromzet Rp100 Juta/Bulan, Pengusaha Hiasan Mahar Boyolali Akui Kekuatan Medsos
- Meski Berbahaya, Pengendara Motor Masih Nekat Lewati Jembatan Jurug A
- BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit
- Politikus Muda Partai Gerindra Wawan Pramono Ramaikan Bursa Pilkada Karanganyar
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
- Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Muncul Aksi Unjuk Rasa di Kantor KPU DIY
- Danais Kembali Dikucurkan untuk Mendukung Program Becak Listrik di 2024
- Heroe Poerwadi Kumpulkan Berkas Pendaftaran Cawali ke DPD Golkar Kota Jogja
- Kereta Api Terlambat, Daops 6 Yogyakarta Minta Maaf
Advertisement
Advertisement