Advertisement

Kasus Pembunuhan Janda di Bantul Mulai Terungkap

David Kurniawan
Minggu, 03 Juni 2018 - 22:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Kasus Pembunuhan Janda di Bantul Mulai Terungkap Lokasi penemuan mayat di Bantul, Rabu (30/5/2018). - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Kasus pembunahan Jumiyaty, 33, janda beranak satu asal Depok, Desa Gilangharjo, Pandak mulai menemukan titik temu. Hal ini terlihat adanya upaya pengamanan terduga pelaku pembunuhan oleh jajaran Satrekrim Polres Bantul.

Sayangnya untuk identitas, polisi masih belum mau memberikan informasi resmi. Saat dikonfirmasi, Minggu (3/6/2018), Kepala Satreskrim Polres Bantul AKP Rudy Prabowo tidak menampik adanya penangkapan terhadap terduga pelaku pembunuh Jumiyaty. Namun, ia belum mau membeberkan lebih jauh karena terduga masih dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

Advertisement

“Sabar ya masih periksa. Nanti kalau sudah jelas akan kami rilis informasi terkait dengan kasus pembunuhan di area persawahan Dusun Cepoko, Trirenggo, Bantul pada Rabu [30/5/2018] lalu,” kata Rudy kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).

Menurut dia, untuk mengungkap kasus ini, polisi sudah memeriksa beberapa saksi. Selain itu, juga mengamankan barang bukti sebuah kayu sepanjang satu meter. “Di kayu yang diamankan ada bercak darah dan kemungkinan digunakan untuk memukul korban,” ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Polres Bantul AKBP Sahat Marisi Hasibuan. Ia belum mau berbicara panjang lebar terkait dengan pembunuh Jumiyaty. Ini lantaran, saat dikonfirmasi hanya mengungkapkan ada orang yang ditangkap terkait dengan kasus tersebut.

“Sudah ada yang diamakankan kemarin. Saat ini [kemarin] masih dalam pemeriksaan, nanti pasti kita sampaikan, tapi sebelumnya mohon waktunya ya,” kata Sahat melalui pesan WA.

Kasus pembunuhan ini mencuat saat Jumiyaty ditemukan tewas bersimbah darah di persawahan Dusun Cepoko, Trirenggo, Bantul, Rabu (30/5/2018). Dari pengakuan keluarga, korban pergi dari rumah sejak Selasa (29/5/2018) untuk berjualan minuman dengan menggunakan sepeda motor Honda Scoopy dan membawa telepon selular. Namun, kedua benda tersebut tidak ditemukan di sekitar lokasi kejadian pembunuhan.

Hasil outopsi menunjukan luka dibagian kedua lengan, kelopak mata, bibir, pipi luka robek, dan tengkorak hancur. Penyebab kematian diduga karena tulang tengkorak bagian belakang hancur dan pendarahan akibat pukulan benda tumpul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Perkiraan Cuaca, Kamis 15 Mei 2025

Perkiraan Cuaca, Kamis 15 Mei 2025

Jogjapolitan | 5 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Soal Kasus Tawuran Siswa SD, Ini Tanggapan Kementerian PPPA

News
| Kamis, 15 Mei 2025, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Destinasi Kepulauan Seribu Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Tarif Penyeberangannya

Wisata
| Senin, 12 Mei 2025, 13:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement