Advertisement
Ceramah Bermuatan Ujaran Kebencian di Salat Idulfitri Bakal Dipantau

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Otoritas Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Gunungkidul, akan melakukan pencegahan terjadinya penyalahgunaan mimbar dakwah salat Idulfitri menjadi ajang politik praktis.
Kepala Kemenag Gunungkidul, Aidi Johansyah mengatakan mendekati tahun Pemilu memang ada antisipasi khusus untuk mencegah perpecahan di masyarakat yang diakibatkan isi khotbah yang berbau politik.
Advertisement
“Kami mengimbau kepada semua khotib untuk menyampaikan dakwah yang damai, membawa pesan damai, tidak melakukan ujaran kebencian,” kata Aidi, Kamis (7/6/2018).
Kepala seksi Bimas Islam Kemenag, Gunungkidul, Arif Gunadi, mengatakan akan meminimalisir kondisi ketidakberimbangan di masyarakat dampak dakwah yang bermuatan politik.
“Menyikapi hari raya Idulfitri marak para penceramah bertebaran di daerah, untuk menghindari kondisi tidak berimbang di masyarakat akan ada pemantauan secara intensif, agar tidak ada yang menyampaikan materi yang bernuansa memecah belah persatuan dan kesatuan,” katanya.
Dia mengharapkan para penceramah dapat menyejukkan situasi kondisi walaupun memasuki tahun politik. Pihaknya juga akan meminta naskah dakwah yang akan disampaikan oleh para penceramah saat ssalat Idulfitri nanti.
“Kami meminta tim kami di lapangan untuk mendeteksi Khotib atau Mubalig yang dimungkinkan menimbulkan disharmonisasi. Kami akan meminta naskah yang akan disampaikan saat ceramah shalat Idul fitri, jika memang ada yang mencurigakan atau bermuatan politik akan kami konfirmasi,” ujarnya.
Ia berharap agar saat pelaksanaan salat Idulfitri baik di masjid maupun lapangan dimana total ada 1.135 titik dapat berjalan lancar, dan menjaga nilai-nilai toleransi antarumat beragama.
“Jika memang nanti ada yang menyimpang dari yang diharapkan atau saat ceramah ternyata tidak sesuai naskah yang sudah dicermati Kemenag Gunungkidul. Ya hukumannya lebih kepada sanksi sosial, mungkin tidak diundang lagi atau seperti apa nanti sanksi sosialnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Keluarga Minta Jenazah Juliana Marins Diotopsi Agar Tahu Kapan Kematiannya
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kegiatan Tirakatan Digelar di Malam 1 Suro di Gunungkidul, Ini Lokasinya
- Wisatawan Jangan Lupa Mampir ke Pasar Beringharjo Jogja, Ada Batik hingga Lupis Cenil
- Peresmian Jembatan Pandansimo Dikabarkan 20 Juli 2025, Ini Kata Satker PJN DIY
- Mubeng Beteng Kraton Jogja Malam 1 Suro Digelar Kamis 26 Juni 2025 Malam, Ini Waktu Acara hingga Syaratnya
- Penambang Pasir di Sungai Progo Minta Diperbolehkan Kembali Beroperasi
Advertisement
Advertisement