Advertisement

Lebaran Usai, Harga Daging Ayam Masih Tinggi

David Kurniawan
Kamis, 28 Juni 2018 - 09:17 WIB
Nina Atmasari
Lebaran Usai, Harga Daging Ayam Masih Tinggi Salah seorang pedagang ayam di Pasar Imogiri sedang melayani pembeli. Selasa (19/6/2018). - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL – Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi mengakui harga ayam masih tinggi meski perayaan hari raya Idulfitri telah berakhir. Ia pun memiliki usulan agar pemkab bisa menjalin kerjasama dengan para peternak.

“Selama ini kemitraan banyak dengan perusahaan dan peternak tidak banyak mendapatkan keuntungan karena mayoritas lari ke pengusaha. Jadi saat tidak ada perusahaan, maka peternak tidak bisa apa-apa,” kata Subiyanta, Rabu (27/6/2018).

Advertisement

Menurut dia, ketergantungan terhadap perusahan ini harus dikurangi. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menjalin kemitraan melalui bantuan permodalan dengan bunga ringan. Cara ini bisa membantu peternak untuk mandiri sehingga tidak bergantung pada perusahaan. “Kalau bisa mandiri maka harga bisa lebih terkendali sehingga di pasaran bisa lebih stabil,” ungkapnya.

Subiyanta menambahkan, gagasan tentang pola kemitraan model pinjaman lunak harus terlebih dahulu dikomunikasikan dengan OPD terkait dengan bupati. “Ini sebatas usulan, tapi untuk pembuatan kebijakan tetap berada di pimpinan,” tutur dia.

Disinggung mengenai potensi pendirian Badan Usaha Milik Daerah yang bergerak di bidang peternakan, Subiyanta mengaku masih sulit terwujud. Dia mencontohkan, pembuatan BUMD tentang pasar hingga saat ini masih belum dapat direalisasikan.

“Membuat BUMD itu tidak mudah karena selain regulasi juga butuh suntikan modal. Bagi saya, yang paling logis yang bisa diberikan kepada peternak adalah program kemitraan pinjaman lunak,” ungkapnya.

Menurut dia, harga daging ayam di pasaran hingga saat ini masih tinggi karena pada saat normal dijual di kisaran Rp29.000-30.000 per kilogram. “Masih di angka Rp38.000 per kilogram dan ini masih di atas harga normal,” katanya lagi.

Kepala Bidang Distribusi dan Sarana Perdagangan, Dinas Perdagangan Bantul, Yus Warseno mengatakan, untuk menjaga kestabilan harga kebutuhan pokok terus melakukan pemantauan di lapangan. Selain itu, pemantauan juga berfungsi untuk mengetahui stok barang di pasaran. “Kita rutin dan pemantauan menyasar semua komoditas bahan pangan dan kebutuhan pokok penting lainnya,” kata Yus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jual Miras, Toko di Berbah Ditutup

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Konflik Israel di Gaza, China Serukan Gencatan Senjata

News
| Selasa, 16 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement