Advertisement

Wah, Ada Warung Makan yang Gunakan Gas Bersubsidi 14 Tabung per Hari

Fahmi Ahmad Burhan
Jum'at, 07 September 2018 - 14:17 WIB
Nina Atmasari
Wah, Ada Warung Makan yang Gunakan Gas Bersubsidi 14 Tabung per Hari Salah satu warung makan di Jalan Godean, Godean yang disidak oleh tim monitoring Pertamian dan Disperindag Sleman pada Kamis (6/9/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN --Pemkab Sleman melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman dan Pertamina melakukan sidak ke beberapa warung makan yang ada di Sleman. Pada sidak, didapati warung makan yang masih menggunakan gas melon.

Sales Executive LPG Pertamina DIY, Raden Dorojatun Soemantri mengatakan sidak dilakukan untuk mengingatkan para pengelola rumah makan yang tidak masuk pada usaha mikro agar tidak menggunakan gas melon atau gas 3kg.

Advertisement

"Kita berharap ada kesadaran dari pengelola, karena gas melon itu hanya untuk mereka yang masuk pada kategori miskin, dan usaha mikro seperti bakso keliling, ataupun gorengan," jelasnya saat sidak pada Kamis (6/9/2018).

Berdasarkan Permen ESDM No.26/2009, dijelaskan gas bersubsidi hanya untuk masyarakat miskin dan bukan untuk usaha hotel, restoran, komersial, dan industri. Pada sidak tersebut, didapati warung makan yang bukan masuk pada kategori usaha mikro masih menggunakan gas melon.

"Kita tempelkan stiker, karena masih menggunakan gas melon, kami tukar gas melon yang dimiliki oleh warung makan itu, dan ditukar sebagian sama gas nonsubsidi yang kami bawa," ujar Dorojatun. Pada sidak di Kamis (6/9/2018) akan didatangi 10 warung makan yang ada di Sleman.

Sidak sudah dilakukan dari Jumat (17/8/2018) sampai nanti Senin (17/9/2018). Setiap warung makan yang disidak dan ditemukan gas bersubsidi, akan ditukar dengan gas nonsubsidi. Direncanakan sidak kloter selanjutnya digelar pada Oktober awal.

Dorojatun mengatakan, rata-rata warung makan yang tidak masuk pada kategori mikro menggunakan 14 tabung gas bersubsidi per harinya. "Dalam sebulan itu bisa sampai 420 tabung. Nah yang digunakan warung makan itu bisa untuk 140 KK kalau seperti itu," ungkapnya.

"Harapannya tabung-tabung yang digunakan warung makan bisa digunakan oleh masyarakat yg lebih membutuhkan," katanya. Hanya usaha mikro saja yang bisa menggunakan gas bersubsidi, itupun penggunaannya tetap dibatasi.

Kepala Sub Bagian Ketahanan Ekonomi Pemkab Sleman Joko Mulyanto mengatakan untuk ASN di Sleman sudah ada aturan agar tidak menggunakan gas bersubsidi. Sementara, sidak tersebut juga dilakukan untuk mempertegas aturan dan penggunaan gas bersubsidi tersebut

Joko mengatakan setelah masing-masing rumah makan diberikan stiker, masih tetap ada pantauan agar pengusaha yang menggukan gas bersubsidi bisa beralih ke gas nonsubsidi. Menurutnya, harus ada kesadaran agar tidak terjadi kelangkaan gas bersubsidi di Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Barbados Mengumumkan Mengakui Palestina Sebagai Sebuah Negara

News
| Sabtu, 20 April 2024, 20:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement