Advertisement

6 Orang Meninggal Akibat Leptospirosis di Kota Jogja

Stefani Yulindriani Ria S. R
Rabu, 05 November 2025 - 08:57 WIB
Sunartono
6 Orang Meninggal Akibat Leptospirosis di Kota Jogja Ilustrasi leptospirosis. - Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat enam orang yang meninggal dunia akibat leptospirosis sepanjang Januari–Oktober 2025. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang ditularkan melalui bakteri Leptospira tersebut.

Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinkes Kota Jogja, Endang Sri Rahayu menyampaikan hingga Oktober 2025 terdapat 26 kasus leptospirosis di Kota Jogja. Dari jumlah tersebut, enam orang di antaranya meninggal dunia.

Advertisement

“Pada September 2025 ada lima kasus meninggal, kemudian bertambah satu lagi pada Oktober,” ujarnya, Senin (4/11/2025).

Endang menuturkan salah satu korban meninggal merupakan warga Bumijo. Korban diduga terpapar bakteri Leptospira saat berkebun di pekarangan rumahnya.

“Korban sempat ke fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi saat mencari layanan cuci darah sudah terlambat,” katanya.

Dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai keberadaan tikus di lingkungan sekitar, mengingat hewan tersebut menjadi faktor utama penularan penyakit leptospirosis. Endang menekankan pentingnya penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penyebaran penyakit ini.

“Di musim hujan, populasi tikus meningkat. Selain itu, persoalan sampah di Kota Jogja yang belum selesai juga menambah risiko meningkatnya populasi tikus,” katanya.

Ketua Tim Kerja Surveilans Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Jogja, Sholikhin Dwi Ramayana, menyebut saat ini sudah ada enam rumah sakit (RS) yang bekerja sama untuk menangani penderita leptospirosis. Rumah sakit tersebut telah dilengkapi dengan layanan hemodialisa bagi pasien yang membutuhkan cuci darah.

“Saat ini pencegahan leptospirosis sudah memiliki regulasi yang jelas,” ujarnya.

Pemkot Jogja menjalankan pencegahan primer dan hilir dengan melibatkan berbagai dinas terkait, termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengendalian faktor risiko. Selain itu, pihaknya juga melakukan identifikasi terhadap gejala klinis yang mirip leptospirosis serta menelusuri faktor risiko penularannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

KPK Sita Mata Uang Asing di OTT Gubernur Riau

KPK Sita Mata Uang Asing di OTT Gubernur Riau

News
| Rabu, 05 November 2025, 09:17 WIB

Advertisement

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata
| Sabtu, 01 November 2025, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement