RSUD Panembahan Senopati Gelar Operasi Katarak Gratis
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul bersama Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) menggelar operasi katarak gratis bagi masyarakat tidak mampu, Minggu (30/9/2018). Operasi katarak atau gangguan pada lensa mata ini diikuti 37 pasien dari total 50 pasien.
Sisanya pasien yang sudah terdaftar dalam antrean operasi katarak gratis belum bisa menjalani operasi karena kondisinya yang belum memenuhi syarat berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan. "Operasi katarak gratis bagi warga tidak mampu ini merupakan bagian dari pilar RSUD Panembahan Senopati Bantul dalam pelayanan dan pengabdian," kata Direktur RSUD Panembahan Senopati, Bantul, I Wayan Marthana.
Advertisement
I Wayan mengatakan penderita katarak di Indonesia terus bertambah setiap tahunnya mencapai 0,1% dari jumlah penduduk atau sekitar 250.000 orang per tahun. Rata-rata usia penderita katarak di atas 60 tahun, termasuk di DIY dan Bantul. Sementara untuk biaya operasi katarak tidak sedikit, bisa mencapai Rp25 juta untuk sekali operasi.
Karena itu pihaknya dengan menggandeng Perdami dan berbagai relasi RSUD Panembahan Senopati Bantul, tergerak untuk menggelar operasi katarak gratis bagi warga yang tidak mampu. Operasi katarak gratis ini bukan pertama kalinya, tahun lalu juga sudah dilaksanakan.
Bahkan ke depan, rumah sakit plat merah ini berencana menggelar pengobatan gratis untuk penyakit-penyakit lainnya, seperti penyakit dalam, dan sebagainya. "Kegiatan bakti sosial ini bagian dari mensukseskan visi misi Pemerintah Kabupaten Bantul menuju masyarakat Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera," ujar I Wayan.
Bupati Bantul, Suharsono mengapresiasi apa yang dilakukan RSUD Bantul dan Perdami ikut membantu mengentaskan kebutaan karena katarak di Bantul. Meski usia katarak rata-rata di atas 60 tahun, namun Suharsono berharap anak muda juga ruti memeriksakan kesehatannya, termasuk kesehatan mata.
Dalam kesempatan tersebut, Suharsono juga ikut memeriksakan kesehatan matanya. Pria berusia 62 tahun ini memang sudah lama mengenakan kacamata karena faktor usia. Namun dari hasil pemeriksaan tim dokter, kedua lensa mata Suharsono dalam kondisi sehat dan normal, "Alhamdulillah sehat dan normal, jadi saya tidak perlu operasi," kata Suharsono.
Suhasono mengaku penglihatannya mulai blawur ketika awal menjabat bupati. Namun dengan bantuan kacamata, penglihatannya normal, sehingga masih bisa beraktifitas seperti biasa. Tidak hanya memeriksakan mata, Bupati juga mengecek tensi darah, gula darah, dan kolestrol di RSUD Panembahan Senopati. Hasilnya masih dalam batas normal.
Bupati menegaskan akan memprioritaskan anggaran daerah salah satunya untuk kesehatan. Sebab, kesahatan merupakan hal penting. Namun Suharono tidak menyebut nominal anggarannya untuk kesehatan.
Sementara itu salah satu pasien katarak asal Sewon Bantul, Sadiman, 56, mengaku bersyukur ada bantuan operasi katarak gratis. Ia mengaku mata bagian kanan sudah lebih dari setahun tidak bisa melihat meski dengan bantuan kacamata. Setelah diperiksa, tim medis menyatakan ada gangguan pada lensa sehingga haru dioperasi.
Ia mengaku selama setahun gara-gara gangguan mata tidak bisa bekerja, "Selama sakit mata saya di rumah aja, enggab bisa bekerja," ucap Sadiman, yang sehari-harisnya bekerja sebagai tukang kayu dan batu ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Bawaslu Ingatkan Tidak Ada Lagi APK
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Semarak, Ratusan Atlet E-Sport Sleman Bertarung di Final Round E-Sport Competition Harda-Danang
- Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan
- Senam Bersama dan Konser Musik Jadi Cara Heroe-Pena Gaet Suara Semua Kalangan
- Masa Tenang Pilkada 2024, Satpol PP Jogja Bidik 5.000 APK di Semua Wilayah
- InDrive Dorong Perubahan Sosial lewat Festival Film Alternativa
Advertisement
Advertisement