Advertisement
Bantuan Warga DIY untuk Korban Gempa Palu Hingga Kini Masih Tertahan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Ratusan ton batuan dari warga DIY untuk para korban bencana di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah untuk kloter kedua masih belum dikirim. Pengiriman bantuan logistik tesebut masih menunggu kejelasan moda transportasinya.
Koordinator Advokasi Informasi dan Media Posko mahasiswa asal Sulteng Sulaiman mengatakan jika pengiriman logistik untuk membantu keluarga asal Sulteng yang terdampak bencana gempa bumi beberpa waktu lalu belum bisa dikirim.
Advertisement
Bantuan logistik dari pakaian layak pakai, mie instan, beras dan lainnya hasil sumbangan dari masyarakat DIY dan sekitarnya itu masih menumpuk di gudang. "Ini kloter kedua yang belum bisa dikirim. Kami masih menunggu kejelasan pesawat Hercules yang akan berangkat," katanya saat ditemui di Posko, Jumat (12/10/2018).
Sebelumnya, para mahasiswa ini sempat mengirimkan bantuan logistik ke wilayah gempa pada 4 Oktober lalu menggunakan angkutan laut (Pelni). Hanya saja, sampai saat ini bantuan belum bisa diterima karena kapal-kapal laut yang akan berlabuh harus mengantre. "Makanya kami meminta agar Negara [TNI] segera menentukan kapan pesawat Hercules bisa mengangkut logistik ini ke Palu," ujar Sulaiman.
Dia berharap agar negara segera mengirimkan logistik yang mereka terima dari masyarakat untuk dikirimkan ke Palu. "Kami memohon kepada negara agar logistik ini segera dikirimkan. Sebab ini bukan barang orderan tapi merupakan amanah yang harus segera kami terimakan kepada yang membutuhkan," ujarnya.
Selama ini, katanya komitmen Pemda DIY untuk membantu mahasiswa asal Sulteng sangat baik. Pemda bahkan memberikan pengelolaan dapur umum untuk konsumsi para mahasiswa. Bahkan, Sultan juga meminta agar para rektor yang memiliki mahasiswa asal Sulteng untuk diperhatikan. "Mahasiwa asal Sulteng kata Sultan harus diberi kemudahan, jangan sampai kelaparan. Makanya ada dapur umum," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
Advertisement
Advertisement