Advertisement

Budi Daya Ikan Gurami Terganjal Kelangkaan Benih

Uli Febriarni
Senin, 22 Oktober 2018 - 12:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Budi Daya Ikan Gurami Terganjal Kelangkaan Benih

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejak dua tahun terakhir, pembudidaya ikan gurami kesulitan mendapatkan benih. Kelangkaan benih terjadi lantaran minimnya pasokan benih ikan dari suplier yang berasal dari luar daerah.

Kepala Bidang Perikanan Budi daya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo, Leo Handoko, menuturkan hasil produksi benih gurami di Banyumas dan Purwokerto anjlok. Kondisi itu membuat DKP tak dapat berbuat banyak untuk mengatasi masalah kekurangan benih gurami. Akibat terjadinya kekurangan benih, pembudidaya banyak yang lebih memilih mengosongkan kolam ketimbang membudidayakan ikan jenis lain.

Advertisement

"Kami berusaha melakukan pendampingan terhadap pembenih gurami, tetapi mengembangkan pusat pembenihan bukan perkara yang mudah. Ada standar yang harus dipenuhi dan membutuhkan waktu lama," kata dia, Minggu (21/10/2018).

Ia menambahkan, pengadaan induk baik swadaya dan bantuan sudah dilakukan, tetapi volume produksi benih gurami belum mampu mencukupi permintaan pembudidaya ikan di Kulonprogo. Menurut dia, prospek budi daya gurami sangat menggiurkan dan pasarnya masih sangat terbuka. Rumah makan yang menawarkan menu ikan banyak tumbuh di DIY, salah satunya di Kulonprogo. Hal ini yang harus ditangkap masyarakat sebagai peluang bisnis. DKP Kulonprogo berharap masyarakat memanfaatkan lahan kosong untuk budi daya ikan, khususnya gurami yang perawatannya mudah dan tidak membutuhkan banyak air.

Setiap tahun DKP memiliki program peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang perikanan dan pengembangan usaha perikanan. Leo menilai, masyarakat masih menganggap sebelah mata bidang perikanan budi daya dan belum menjadikan sebagai mata pencaharian. "Padahal, budi daya perikanan bisa menjadi pendapatan utama keluarga, mulai dari budi daya hingga pengolahan hasil," katanya.

Saat ini DKP Kulonprogo menguatkan kelompok usaha perikanan dalam pengembangan usaha dan fasilitas akses permodalan, mulai dari mengembangkan kapasitas, modernisasi, dan daya saing usaha pengolahan hasil perikanan, serta meningkatkan penataan perizinan usaha kelautan dan perikanan.

Kepala DKP Kulonprogo, Sudarna, mengatakan di Kulonprogo ada sebanyak 67 unit pembenihan ikan, terbagi dari dua unit pembenihan milik pemerintah dan 65 unit milik masyarakat. Pasar benih ikan, menurut Sudarna, masih sangat terbuka lebar dan menjanjikan.

Ia mengakui produksi benih yang dihasilkan unit pembenihan rakyat (UPR) milik pemerintah sangat rendah sehingga tidak mampu mencukupi permintaan pasar. Begitu juga, UPR yang dikembangkan masyarakat belum mampu memproduksi benih dalam jumlah besar. Karena terkendala indukan dan sumber daya manusia (SDM) yang profesial di bidang pembenihan.

Sudarna menyebutkan, dari 65 UPR milik masyarakat, baru sembilan UPR yang menerapkan standar operasional pembenihan dan sudah mengantongi sertifikat penerapan cara pembenihan ikan yang baik (CBIB). Kepemilikan sertifikat CBIB menandakan bahwa UPR tersebut memproduksi benih ikan unggul dan kualitas produksinya terjamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Indonesia Pulangkan Dua Terpidana Narkoba Asal Inggris

Indonesia Pulangkan Dua Terpidana Narkoba Asal Inggris

News
| Jum'at, 07 November 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa

Wisata
| Sabtu, 01 November 2025, 16:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement