Advertisement
Perwakilan Beberapa Negara Berkumpul di Jogja Bahas Soal Ancaman Derasnya Arus Kebencian
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Guna membendung gencarnya arus kebencian, Gerakan Pemuda Ansor kembali menggagas digelarnya Global Unity Forum tahun ini. Tak bisa dipungkiri, gelombang kebencian adalah ancaman besar terhadap perdamaian dan keamanan, baik secara nasional, terlebih internasional.
Forum internasional tahun ini memang yang kali kedua digagas GP Ansor. Sebelumnya, acara serupa juga digelar di Jakarta, kali ini Jogja menjadi kota kedua diselenggarakannya acara ini di Sekar Kedhaton Resto Kotagede, Jogja. (25/10).
Advertisement
Acara tersebut dihadiri beberapa perwakilan dari negara-negara Eropa, Afrika, Amerika Serikat, dan yang paling penting Palestina.
Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) dan Katib Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyambut baik digelarnya kembali Global Unity Forum tersebut. Menurut dia, acara tersebut adalah bukti komitmen GP Ansor dalam menjaga ukhuwah demi perdamaian internasional.
"Orang-orang yang hadir di acara ini adalah tokoh-tokoh kunci dalam berbagai bidang seperti keagamaan, politik, organisasi pemerintahan," ujar dia kepada Harianjogja.com, Kamis malam.
Selain Gus Yahya, sapaan akrab Yahya Cholil Staquf, dalam forum itu hadir pula pendiri Wahid Institute, Alissa Wahid.
Dia mengatakan acara ini penting untuk memberikan kesadaran bahwa persaudaraan antarumat manusia di seluruh dunia. Di NU, kata dia dikenal tiga jenis ukhuwah yakni ukhuwah islamiaah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basyariah. "Ini adalah wujud usaha ukhuwah basyariah dari Nahdlatul Ulama (NU) dalam nilai kebinekaan namun kali ini dibawa ke tingkat internasional," kata dia.
Sementara salah satu peserta forum, Imam Besar Masjid Muhammad dari Washington D.C, Amerika Serikat, Talib M. Shareef, mengatakan Global Unity Forum II diharapkannya bisa menyatukan orang-orang yang berbeda keyakinan dan suku bangsa yang berbeda.
Talib juga menyebutkan pertumbuhan Islam di Indonesia dengan ragam rakyatnya. "Di sini sungguh bagus bagaimana Islam dapat tumbuh harmoni bersama orang-orang yang berbeda," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement