Advertisement
Kejayaan Hutan Perlu Diperjuangkan
                Seminar nasional research update yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Kehutanan UGM di Auditorium, Fakultas Kehutanan UGM, Kamis (25/10/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo  
            Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Kondisi kehutanan di Indonesia masih memprihatinkan dan dibutuhkan tindakan penyelamatan untuk mewujudkan kejayaan hutan. Dekan Fakultas Kehutanan UGM Budiadi mengungkapkan selama dua dekade terakhir kondisi kehutanan dinilai menurun.
“Dunia kehutanan kita harus menyelaraskan dengan perkembangan teknologi informasi. Opsi yang kami sampaikan kepada pemerintah terkait kehutanan juga disesuaikan dengan perkembangan kekinian,” katanya dalam seminar nasional research update yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Kehutanan UGM di Auditorium, fakultas setempat, Kamis (25/10/2018).
Ia juga mengungkapkan Fakultas Kehutanan siap menyambut era yang disebut era kehutanan milenial dengan berbagai pendekatan baru.
Ketua Dies Natalis ke-55 Fakultas Kehutanan Sena Adi Subrata, mengungkapkan dengan kegiatan ini dapat menunjang kemajuan kehutanan Indonesia.
“Kami juga punya tujuan memperkuat kesepakatan dan hubungan praktisi, akademisi dalam rangka penelitian, pengabdian dalam mendukung kejayaan kehutanan Indonesia,” ujarnya.
Salah satu pembicara kunci yaitu peneliti sosio ekonomi dan analis kebijakan dalam Tim Lanskap dan Sistem Pangan Berkelanjutan CIFOR, Ani Adiwinata Nawir menjelaskan tentang pendekatan lanskap dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.
Ia menjelaskan ada beberapa komponen dalam pendekatan lanskap, yaitu kompleksitas, multifungsi, multidisiplin, unsur partisipatif, dan bagaimana menunjang keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam di lanskap tersebut.
Dikatakan dia, pendekatan lanskap sudah diperkenalkan, namun kurang dipraktikkan karena sangat kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan.
“Pendekatan lanskap untuk menyelaraskan atau menyinergikan penggunaan lahan yang berbeda biasanya berkompetisi.  Sebagai pendekatan sebenarnya sebagai dasar hak dan kewajiban pemangku kepentingan,” ujarnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
    
        AS Bersiap Uji Coba Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III
Advertisement
    
        Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement


            
