Advertisement

Kejayaan Hutan Perlu Diperjuangkan

Herlambang Jati Kusumo
Jum'at, 26 Oktober 2018 - 07:10 WIB
Laila Rochmatin
Kejayaan Hutan Perlu Diperjuangkan Seminar nasional research update yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Kehutanan UGM di Auditorium, Fakultas Kehutanan UGM, Kamis (25/10/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Kondisi kehutanan di Indonesia masih memprihatinkan dan dibutuhkan tindakan penyelamatan untuk mewujudkan kejayaan hutan. Dekan Fakultas Kehutanan UGM Budiadi mengungkapkan selama dua dekade terakhir kondisi kehutanan dinilai menurun.

“Dunia kehutanan kita harus menyelaraskan dengan perkembangan teknologi informasi. Opsi yang kami sampaikan kepada pemerintah terkait kehutanan juga disesuaikan dengan perkembangan kekinian,” katanya dalam seminar nasional research update yang merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-55 Fakultas Kehutanan UGM di Auditorium, fakultas setempat, Kamis (25/10/2018).

Ia juga mengungkapkan Fakultas Kehutanan siap menyambut era yang disebut era kehutanan milenial dengan berbagai pendekatan baru.

Ketua Dies Natalis ke-55 Fakultas Kehutanan Sena Adi Subrata, mengungkapkan dengan kegiatan ini dapat menunjang kemajuan kehutanan Indonesia.

“Kami juga punya tujuan memperkuat kesepakatan dan hubungan praktisi, akademisi dalam rangka penelitian, pengabdian dalam mendukung kejayaan kehutanan Indonesia,” ujarnya.

Salah satu pembicara kunci yaitu peneliti sosio ekonomi dan analis kebijakan dalam Tim Lanskap dan Sistem Pangan Berkelanjutan CIFOR, Ani Adiwinata Nawir menjelaskan tentang pendekatan lanskap dalam pengelolaan hutan yang berkelanjutan.

Ia menjelaskan ada beberapa komponen dalam pendekatan lanskap, yaitu kompleksitas, multifungsi, multidisiplin, unsur partisipatif, dan bagaimana menunjang keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam di lanskap tersebut.
Dikatakan dia, pendekatan lanskap sudah diperkenalkan, namun kurang dipraktikkan karena sangat kompleks dan melibatkan banyak pemangku kepentingan.

“Pendekatan lanskap untuk menyelaraskan atau menyinergikan penggunaan lahan yang berbeda biasanya berkompetisi.  Sebagai pendekatan sebenarnya sebagai dasar hak dan kewajiban pemangku kepentingan,” ujarnya.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol

News
| Jum'at, 25 April 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Hidup dalam Dunia Kartun Ala Ibarbo Fun Town

Wisata
| Sabtu, 12 April 2025, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement