Advertisement

Restorasi Film, Kemendikbud Ingin Bisa Jadi Media Pembelajaran

Herlambang Jati Kusumo
Jum'at, 26 Oktober 2018 - 09:10 WIB
Laila Rochmatin
Restorasi Film, Kemendikbud Ingin Bisa Jadi Media Pembelajaran Foto ilustrasi perfilman - ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Restorasi film Pagar Kawat Berduri yang pertama kali dirilis pada 1961 diharapkan dapat menjadi pembelajaran baik dari sisi teknis perfilman maupun belajar sejarah di masa tersebut.

Humas Pusat Pengembangan Perfilman, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Marlina mengungkapkan restorasi tersebut merupakan upaya penyelamatan aset negara. Selain itu menjadi media pembelajaran masyarakat secara umum.

Advertisement

“Pemilihan Pagar Kawat Berduri karena memuat unsur sejarah tinggi, tidak hanya menceritakan semangat perjuangan namun ada proses diplomasi. Jadi bisa menjadi pembelajaran mahasiswa politik, budaya, maupun sejarah dan masyarakat umum,” kata dia di sela-sela pemutaran dan diskusi hasil restorasi film Pagar Kawat Berduri di CGV J-Walk, Kamis (25/10/2018).

Dalam restorasi tidak sekadar memilih film dan merestorasinya, harus ada pembelajaran yang dapat diambil dari film itu. Dalam proses ini tidak hanya terhenti pada restorasi, tetapi bagaimana pihaknya perlu mendapatkan masukan pula dari masyarakat, atau para ahli di bidang film. Sehingga penting mengadakan pemutaran film dan diskusi.

Pelaksana restorasi film dari Render Digital Indonesia, Rizka Fitri Akbar mengatakan ada beberapa tantangan untuk merestorasi film yang bekerja sama dengan pemerintah.

“Pertama, anggaran terbatas dan harus menyesuaikan waktu. Kedua, dari teknis sendiri masalah materi film terbaiknya terkadang tidak ada, kalau ada biasanya kondisi fisiknya sudah sangat buruk, dan penyimpanan sering buruk,” ujarnya.

Salah satu penonton, yang juga berkuliah di bidang film, Ahmad Rifkon mengungkapkan restorasi film tersebut sangat menarik. Menurutnya tidak hanya berguna bagi mahasiswa di bidang film sepertinya, tetapi juga masyarakat umum.

“Dengan restorasi film lama ini tentu tidak hanya berguna bagi mahasiswa film. Namun kita semua setidaknya dapat belajar sejarah bagaimana yang terjadi saat itu, gejolak apa yang timbul di era tersebut,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Erupsi, Gunung Marapi Mengeluarkan Batu dan Pasir

News
| Minggu, 03 Desember 2023, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement