Advertisement
BBPOM DIY Telusuri Pemasok Ikan Teri Berformalin yang Beredar di Pasar DIY
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta menelusuri pemasok ikan teri yang mengandung formalin yang ditemukan beredar di pasar-pasar tradisional di Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Saat ini kami masih memantau dulu siapa pemasoknya. Kalau sudah tertangkap harapannya ini [pasokan ikan teri berformalin] bisa dihentikan," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan [BBPOM] DIY Diah Tjahjonowati di Jogja, Kamis (15/11/2018).
Advertisement
Menurut Diah, ikan teri berformalin ditemukan tim dari BBPOM DIY di sejumlah pasar tradisional di lima kabupaten/kota saat instansi tersebut melakukan inspeksi mendadak selama 2018.
"Ikan teri mengandung formalin ini kadang-kadang sepekan tidak ada, kemudian muncul lagi tergantung pemasoknya," kata dia.
Untuk melakukan penelusuran mengenai mata rantai pasok ikan teri berformalin, BBPOM DIY akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY.
"Sebetulnya ini sudah lama. Pasarnya secara spesifik kami masih belum bisa menyebutkan yang jelas ada penyalahgunaan formalin untuk ikan teri di pasar-pasar tradisional. Nanti kami akan berkoordinasi dulu dengan dinas kelautan," kata dia.
Ia menduga pasokan ikan teri berformalin berasal dari daerah lain di luar DIY.
"Kalau nelayan-nelayan kita itu kan mencari ikan di samudera ya di laut selatan, ikan-ikan yang dihasilkan biasanya hanya jenis ikan-ikan besar seperti tongkol," kata dia.
Diah mengatakan penggunaan formalin pada ikan teri biasanya ditujukan agar teri yang dijual bisa lebih tahan lama. Masyarakat awam sulit membedakan antara teri berformalin dan tidak berformalin.
"Kalau pake ilmu awam susah ya. Tetapi ikan asin yang diberi formalin biasanya tidak dihinggapi lalat sama sekali berbeda dengan ikan yang hanya diberi garam. Kalau formalin terkena sinar matahari dia akan menguap dan termasuk bisa untuk membunuh lalat," kata dia.
Menurut dia, mengonsumsi makanan berformalin akan terlihat dampaknya dalam jangka panjang. Apabila dikonsumsi secara terus menerus akan bisa mengakibatkan gangguan pernafasan hingga kanker, tergantung kadar paparannya.
"Oleh sebab itu, sebelum mengonsumsi ikan teri diharapkan masyarakat bisa mencuci terlebih dahulu karena rasa ikan teri berformalin dengan tidak berformalin hampir tidak ada perbedaannya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Termasuk Jogja, BMKG Ingatkan Sebagian Besar Wilayah Indonesia Waspada Cuaca Ekstrem
- Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini, Jumat 19 April 2024
- KPU Buka Layanan Konsultasi bagi Paslon Perseorangan di Pilkada Kota Jogja
- Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
- Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
Advertisement
Advertisement