Advertisement
Duh..Ratusan Koperasi di Sleman Sakit

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Koperasi dan UKM Sleman melakukan penilaian kesehatan terhadap 145 koperasi dari total koperasi yang ada di Sleman mencapai 445. Dari sampel tersebut, hanya 21 koperasi yang dinyatakan sehat.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman Pustopo mengatakan pihaknya hanya melakukan penilaian pada 145 koperasi dari 445 koperasi di Sleman karena jumlah tenaga penilai yang sedikit. Pihaknya melakukan penilain dengan melihat berbagai aspek mulai dari aspek permodalan, aspek manajemen, aspek likuiditas, aspek jati diri koperasi dan lainnya.
Advertisement
"21 koperasi itu dinyatakan sehat karena dari segi pengelolaannya baik, juga dana yang terhimpun kondisinya baik," jelas Pustopo pada Kamis (27/12/2018).
Berdasarkan hasil penilaian dari Dinas Koperasi dan UKM Sleman pada 145 koperasi, ada 21 koperasi yang dinyatakan sehat, sementara 117 koperasi dinyatakan cukup sehat, dan 7 koperasi dinyatakan perlu pengawasan.
Kabid Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Sleman Teguh Budiyanta mengatakan, dari koperasi yang perlu pengawasan, pihaknya nanti akan juga mendampingi agar koperasi tersebut bisa mengelola koperasinya dengan baik. Sementara itu menurut Teguh, sejak 2017, di Sleman sudah ada 139 koperasi yang dibubarkan.
"Alasan dibubarkan karena sudah tidak lagi menggelar RAT (Rapat Akhir Tahun," kata Teguh. Menurutnya, berdasarkan adanya Permenkop UKM No.10/2015 tentang Kelembagaan Koperasi, pihaknya lebih menekankan kualitas koperasi dibanding kuantitas koperasi di Sleman.
Ia mengatakan, koperasi yang dibubarkan itu paling banyak koperasi fungsional yang mengekor pada instansi atau perusahaan. Menurutnya, ketika instansi atau perusahaan tersebut tidak aktif maka koperasinya juga sudah tidak aktif. "Pemerintah itu sekarang sedang mengupayakan reorientasi koperasi, jadinya lebih mengutamakan kualitas, koperasi tidak usah banyak-banyak," ujar Teguh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement