Advertisement
Seri Literasi Agama, Buku sebagai Sarana Edukasi Toleransi

Advertisement
Harianjogja.om, SLEMAN—Penerbit Expose menggelar diskusi buku Meyakini Menghargai dan buku Merayakan Keberagaman, di salah satu kafe di Sleman, Selasa (15/1/2019). Kedua buku tersebut diharapkan dapat mewakili keberagaman Indonesia dan menciptakan rasa toleransi di masyarakat.
Diskusi buku Seri Literasi Agama untuk remaja terbitan Expose, PPIM UIN Jakarta, dan Convey Indonesia, ini juga sebagai rangkaian acara Festival Keragaman.
Redaktur Penerbit Taufiq MR mengatakan tujuan dari kedua buku ini untuk membangun toleransi, kerukunan dan saling menghargai antarumat beragama.
“Buku ini juga sebagai jawaban atas kegalauan masyarakat dengan munculnya paham radikalisme yang kurang menghargai toleransi. Padahal Indonesia punya sejarah toleransi yang panjang dengan aliran kepercayaan maupun agama, sejak dahulu hidup rukun dan bersatu,” kata dia, Selasa (15/1/2019).
Keragaman atau kemajemukan itu bukan pemecah, tetapi pemersatu. Ibarat orkestra, kemajemukan itu menciptakan simfoni yang indah, yang bisa dinikmati bersama-sama.
“Itulah pesan besar yang hendak disampaikan kedua buku yang dikemas secara menarik dan popular ini. Buku ini ditujukan untuk pembaca milenial, sehingga kemasannya sengaja dibikin ringan, baik bahasa maupun artistik layout,” jelas dia.
Menurutnya, kedua buku ini hadir di saat yang tepat, mengisi kerinduan publik akan buku-buku toleransi dan kerukunan umat beragama. Menguatnya budaya hoaks dan pemikiran radikal yang antikemajemukan, menjadikan kedua buku ini penting untuk dibaca.
Pendekatan narator yang melibatkan karakter setiap pemeluk agama diharapkan membuat penyajian materi dalam buku ini terasa unik, menarik, dan mudah dimengerti. Pembaca diharapkan akan mengetahui ajaran, konsep ketuhanan, kitab suci, hari raya masing-masing agama dan aliran kepercayaan. Buku ini dilengkapi ilustrasi, foto, dan aplikasi virtual reality UID360 yang berisi wisata religi dan bisa diunduh di Google Playstore secara gratis.
Salah satu peserta yang datang dalam diskusi tersebut, Heppy Nuraini mengungkapkan buku tersebut sangat menarik dan cocok dibaca terutama anak muda.
“Sangat bagus untuk meningkatkan rasa toleransi. Saat ini dapat dikatakan toleransi hanya jargon. Semoga buku ini dapat lebih meningkat toleransi di masyarakat,” kata dia.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sekeluarga Tertimbun Tebing Longsor di Samarinda, Dua Meninggal Dunia, 2 Masih dalam Pencarian
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Peringati Hari Jadi ke-109, Pemkab Sleman Gelar Operasi Katarak Gratis
- Diduga Edarkan Psikotropika, Tiga Warga Dlingo Bantul Ditangkap Polisi
- Turnamen Terbuka Gateball Piala Walikota Jogja 2025 Ditutup, Malang dan Gunungkidul Raih Juara Satu
- Atlet Sleman Peraih Medali PON XXI Terima Tali Asih
- Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Senin 12 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Lempuyangan hingga Purwosari
Advertisement