Advertisement
Merapi Sudah Mulai Luncurkan Wedus Gembel, Penambangan di Kali Gendol Masih Jalan Terus

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Aktivitas penambangan pasir di Kali Gendol masih berjalan meskipun berdasarkan hasil analisis Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sebelumnya mencatat terjadi tiga kali guguran awan panas dengan jarak luncuran yang berbeda-beda tetapi semuanya mengarah ke Sungai Gendol, pada Selasa (29/1/2019).
Kepala Dusun Gadingan Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Jaka Tarupi, mengatakan jika aktivitas penambangan pasir di wilayahnya yang notabene masuk dalam wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III masih berjalan namun secara manual. "Kalau yang pakai alat berat itu di Desa Kepuharjo, Desa Ngglagah," kata Jaka kepada Harianjogja.com, Kamis (31/1/2019).
Advertisement
Jaka mengatakan aktivitas penambangan pasir masih berjalan karena juga menjadi sumber nafkah bagi para penambang pasir. Karena kaitannya dengan urusan perut, yang penting selalu waspada.
Jaka mengatakan dalam menghadapi ancaman Merapi tahun ini wilayahnya cukup siap karena notabene Desa Argomulyo juga sudah menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana).
Warga Dusun Gadingan, Bambang S, 49, juga mengatakan jika aktivitas penambangan pasir di Kali Gendol masih berjalan tapi mereka sudah diberitahu untuk hati hati. "Kalau ada sirine harus segera meninggalkan tempat, sudah diberitahu seperti itu," kata Bambang.
Bambang mengatakan sosialisasi dari BPBD dan petugas yang berkaitan dengan penanggulangan kebencanaan sudah dilakukan sejak kemarin Rabu (30/1/2019).
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, mengatakan ada keterbatasan dari BPBD Sleman dalam menertibkan aktivitas penambangan di Kali Gendol.
"Karena penambangan kewenangan ESDM Provinsi DIY, namun kami tetap up date perkembangan aktivitas terkini selalu disampaikan kepada pelaksana lapangan," kata Makwan.
Makwan mengatakan jawatannya kesulitan karena crew armada truk selalu berganti-ganti. "Kebanyakan berasal luar Cangkringan, bukan orang lereng merepi, tidak paham karakter merapi," tutup Makwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY Gagalkan Penyelundupan Sabu-Sabu Cair
- Pemkot Jogja Alihkan Pengelolaan Cadangan Beras dari PT Taru Martani ke Foodstation XT Square
- Wiyos Santoso, Ni Made dan Aris Eko Masuk Tiga Besar Kandidat Sekda DIY
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
Advertisement
Advertisement