Advertisement
Lubang di Sungai Kalasan Sudah Berkali-kali Muncul
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN – Lubang di tengah Sungai Kuning di Dusun Sambirejo, Selomartani, Kalasan, Sleman, menyedot aliran air dan menjadi perbincangan warga sekitar. Lubang yang menggegerkan itu pernah muncul, tetapi masih kecil dan warga menutupnya dengan pasir dan anyaman bambu.
Kepala Dusun Sambirejo Giyanto air tersedot lubang di tengah kali pada Jumat siang (8/2/2019) sekitar pukul 11.11 WIB. "Sebenarnya kejadian ini bukan yang pertama. Dulu pernah dua kali kejadian [amblas], tetapi sudah ditangani dengan gotong royong warga," kata Giyanto, dikutip Antara.
Advertisement
Lubang yang masih kecil itu ditutup dengan karung pasir, terpal dan bambu. Namun, tanggul buatan warga tidak bisa menahan desarnya air pada Jumat siang pekan lalu.
"Pintu air tidak bisa dibuka selama 16 tahun akibat rusak, dan tanggul buatan tidak bisa menahan, akhirnya jebol lagi," ujar dia.
Dia menegaskan lubang muncul bukan karena penambangan pasir di sungai itu. "Bangunannya sudah tua dan dulu pernah ada lubang serupa," katanya.
Air sungai biasanya mengalir horizontal ke tempat yang lebih rendah. Ini mengalir vertikal dan masuk ke dalam tanah. Ini terjadi di Desa Babadan, Kulon Pasar Giri Rejo Selomartani Sleman. Kemungkinan adanya lubang bawah tanah di sisi bendungan menyebabkan air masuk ke lubang itu. pic.twitter.com/7uaSssvwvT
— Sutopo Purwo Nugroho (@Sutopo_PN) February 10, 2019
Lubang dengan kedalaman sekitar dua meter berdiameter menganga seluas sekitar 12 meter persegi, terletak di antara jembatan dan bendungan Sambirejo. Lubang itu diperkirakan terjadi akibat hujan deras yang menyebabkan aliran air yang menggerus dasar sungai sehingga membentuk lubang besar.
"Munculnya lubang besar tersebut kemungkinan karena hujan lalu ada aliran air deras yang membawa material pasir. Pintu air tertutup akhirnya mencari jalan dan menggerus dasar sungai," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Sleman Achmad Subhan.
DPUKP Sleman kemudian mengerahkan dua unit ekskavator untuk menormalisasi sungai. Selain itu, juga membuka pintu air agar aliran air bisa lancar. Dinas juga mempersiapkan 80 bronjong untuk memperkuat bendungan dan batu-batu untuk menutup lubang yang menganga.
Senin (11/2/2019) ini, DPUKP menutup lubang secara permanen. Subhan memastikan kejadian itu tidak berdampak signifikan terhadap konstruksi jembatan maupun bendungan di sekitarnya. Dia menyatakan pintu air tidak dibuka saat hujan untuk mencegah material yang bisa menyumbat pintu air sehingga tidak bisa ditutup kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
Advertisement
Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Baru KRL Solo Jogja Berangkat dari Stasiun Palur, Jumat 19 April 2024
- Libur Lebaran Usai, Berikut Jadwal dan Tarif Terbaru Bus Damri dari Jogja ke Bandara YIA
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 19 April 2024, Timnas Indonesia Kalahkan Australia, Bus Terbakar di Gamping
- Cuaca DIY Hari Ini Jumat 19 April 2024: Jogja, Sleman dan Gunungkidul Hujan Lebat Disertai Petir
- Kapolresta Jogja Klaim Angka Kejahatan Jalanan Dapat Ditekan Selama Libur Lebaran 2024
Advertisement
Advertisement