Advertisement

BENTROK ORMAS: Sudah 11 Saksi Diperiksa, Belum Juga Ada Tersangka

Ujang Hasanudin
Jum'at, 01 Maret 2019 - 15:20 WIB
Arief Junianto
BENTROK ORMAS: Sudah 11 Saksi Diperiksa, Belum Juga Ada Tersangka Ilustrasi. - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pascabentrok antarkelompok parpol yang terjadi di Timbulharjo, Kecamatan Sewon beberapa hari lalu, polisi terus bergerak memeriksa saksi-saksi. Hingga Jumat (1/3/2019), tercatat sudah ada 11 orang saksi yang dimintai keterangan oleh polisi. Sayangnya, hingga kini, belum ada satu pun orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Rudy Prabowo mengatakan Polres Bantul masih terus memerlukan sejumlah saksi untuk mengungkap dugaan tindak pidana kekerasan dan perusakan yang terjadi di Simpang Tembi, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Kini, diakui dia, polisi kembali memanggil tiga orang saksi. “Jadi total sampai hari ini, sudah ada 11 orang saksi yang kami periksa,” ucap dia, Jumat.

Advertisement

Ketiga saksi yang dimintai keterangan pada Jumat adalah Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Bantul, Aryunadi; Ketua Laskar Babat atau organisasi sayap partai PDIP, Adib; dan warga sekitar lokasi kejadian, Susanto. “Ini semua bagian dari upaya untuk menemukan pelaku perusakannya,” kata Rudy kepada Harianjogja.com, Jumat.

Kasus dugaan perusakan yang diusut polisi ini bermula dari adanya keributan di Simpang Tembi atau Jalan Parangtritis Km. 8,5. Keributan tersebut terjadi antara Laskar Babat atau simpatisan PDIP dan Laskar Arafat atau kelompok simpatisan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) khittah atau PPP yang bersebrangan dengan Romahurmuziy.

Dalam keributan tersebut delapan sepeda motor milik kader PDIP dirusak, dan satu orang dianiaya. Meski keributan tersebut terjadi antarsimpatisan partai peserta pemilu 2019, namun polisi tidak menghiraukannya. Rudy mengaku fokus pada tindak pidana dugaan perusakan dan kekerasan terhadap orang atau barang sebagaimana diatur dalam Pasal 170 KUHP.

Sebelumnya, Laskar Arafat sudah membantah adanya penganiayaan dan perusakan. Mereka mengklaim diadang terlebih dahulu saat konvoi melintasi Simpang Tembi untuk pulang ke daerah Jejeran Pleret.

Sementara versi PDIP kadernya justru yang diserang saat sedang menongkrong di Simpang Tembi. “Tidak mungkin orang 15 [kader PDIP yang menongkrong di Simpang Tembi] berani mengadang ratusan orang,” kata Sekretaris DPC PDIP Kusbowo Prasetyo.

Kusbowo membenarkan Ketua DPC PDIP Bantul dan Ketua Laskar babat dipanggil polisi untuk memberikan keterangan. Pihaknya akan memberikan keterangan dan bukti-bukti penganiayaan dan kekerasan yang dilakukan Laskar PPP terhadap kader PDIP. “Saya berharap polisi segera mengusut kasus ini sampai tuntas,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Selebgram Ini Bagikan Kondisi Putrinya yang Masih Balita Dianiaya oleh Pengasuh

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 22:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement