Advertisement

FEATURE: Merti Dusun Krebet, Memperkuat Rintisan Desa Wisata

Ujang Hasanudin
Minggu, 03 Maret 2019 - 07:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
FEATURE: Merti Dusun Krebet, Memperkuat Rintisan Desa Wisata Prosesi merti dusun yang digelar warga Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Sabtu (2/3). Tradisi yang berlangsung sejak 1945 itu berlangsung meriah dan menjadi daya tarik wisata./Harian Jogja - Ujang Hasanudin

Advertisement

Ratusan warga berkumpul di Balai Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Bantul, Sabtu (2/3) siang. Dengan mengenakan pakaian adat Jawa, masing-masing warga membawa tumpeng dan panjang ilang atau kranjang isi buah dan jajanan pasar. Apa yang dilakukan warga merupakan bagian dari menjalankan tradisi yang sudah berjalan puluhan tahun. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Ujang Hasanudin.

Gunungan raksasa dengan diameter sekitar 30 sentimeter dan tinggi dua meter dipanggul oleh 10 orang. Isi gunungan meliputi sayuran dan buah-buahan hasil bumi khas dusun setempat. Setelah berkumpul sejenak di balai dusun, warga mengarak gunungan berikut nasi tumpeng dan panjang ilang yang terbuat dari anyaman daun kelapa muda itu.‎

Advertisement

Gunungan dan tumpeng diarak menuju Pendopo Suraksan yang kira-kira membutuhkan waktu satu jam.‎ Sepanjang perjalanan menuju pendopo warga sudah menunggu untuk melihat. Beberapa wisatawan asing juga tampak mengabadikan kirab tersebut dengan gadgetnya.

Dalam pendopo, nasi tumpeng dan ubo rampenya itu didoakan oleh kaum rais dusun setempat. Prosesi doa berlangsung khidmat. Sementara ratusan orang menunggu di luar pendopo.‎ Usai didoakan, isi gunungan langsung diperebutkan warga di lapangan depan pendopo. Hanya dalam hitungan detik, isi gunungan ludes. Sementara nasi tumpeng dan panjang ilang dibagikan kepada tamu yang hadir dan dimakan bersama di dalam pendopo.‎

"Ini tradisi yang sudah berjalan lama, puluhan tahun lalu sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan," kata Sapto Saroso, penasihat panitia Merti Dusun Krebet, disela-sela prosesi merti dusun, Sabtu.

Sapto sekaligus pemilik pendopo yang digunakan merti dusun itu mengatakan Merti Dusun Krebet sudah ada sejak 1945. Namun tradisi kirab disertai gunungan baru dilakukan sejak 20 tahun lalu. Awalnya, kata dia, merti dusun dilakukan dengan tradisi masyarakat mendatangi rumah kepala dusun. Dalam tradisi tersebut masing-masing membawa makanan. Makanan didoakan kemudian dimakan bersama. "Kalau ada sisa makanan baru dibawa pulang," kata Sapto.

Ada 250 kepala keluarga di Dusun Krebet yang terbagi dalam lima RT. Masing-masing kepala keluarga tanpa disuruh langsung membuat nasi tumpeng dan panjang ilang isi buah dan jajanan pasar. Padahal nominalnya tidak sedikit.

Slamet Riyadi, 65, misalnya, untuk membuat satu paket nasi tumpeng berikut ubo rampenya, ia menghabiskan sekitar Rp100.000. Sementara satu paket panjang ilang dan isinya juga hampir seharga Rp100.000. "Semua dana pribadi," kata dia.

Masyarakat setempat sudah menganggap kegiatan terebut sebagai tradisi untuk mengungkapkan rasa syukur. Namun sejak 1999 lalu tradisi merti dusun dilengkapi dengan kirab gunungan untuk menarik minat wisatawan, karena Krebet masuk salah satu rintisan desa wisata.

Kepala Desa Sendangsari, Irwan Susanto mengatakan Dusun Krebet merupakan dusun yang mengawali tradisi merti dusun, kemudian baru diikuti dusun lainnya. Sampai saat ini, 18 dusun di Desa Sendangsari selalu mengadakan tradisi merti dusun dengan waktu penyelengaraan yang berbeda. "Merti dusun juga menjadi pelengkap dan memperkuat ikon Desa Sendangsari yang sudah menjadi rintisan desa wisata menuju desa wisata," kata Irwan.

Merti dusun ini sekaligus mengenalkan potensi warga, yakni kerajinan batik kayu. Ada pula wisata sejarah budaya Ki Ageng Mangir, Sendang Ngembel; telaga di atas pegunungan yang tak pernah kering, Curug Banyunibo; dan wisata Bendung Kamijoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement