Advertisement
Kontroversi Poligami, Perbedaan Tafsir Harus Dihargai
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin saat meresmikan Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sunan Kalijaga, Senin (4/3/2019). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pandangan imam besar Al Azhar Ahmed al-Tayeb bahwa poligami menjadi penyebab ketidakadilan harus ditanggapi dengan bijakasana. Hal tersebut disampaikan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin.
“Poligami dalam ajaran Islam bisa dipersepsikan beragam. Ada pandangan yang mengatakan itulah cara Islam memberikan kesempatan bagi mereka yang ingin memiliki istri lebih dari satu dengan syarat yang sangat ketat. Yakni harus adil, selalu berada di tengah-tengah,” kata Lukman, Senin (4/3/2019).
Advertisement
Namun ada juga yang beranggapan poligami bukanlah perintah Islam tetapi pembatasan, karena kalau dikaitkan dengan tradisi sebelum Islam turun, seorang laki-laki pada masa itu memiliki tidak hanya puluhan, bahkan ratusan perempuan tanpa ikatan apa-apa.
“Jadi bisa sampai empat [istri], sebenarnya dalam rangka pembatasan bukan perintah. Jadi poin yang ingin saya katakan banyak tafsiran terkait dengan poligami. Poin yang harus saya sampaikan, tidak perlu saling menyalahkan karena berbeda tafsir,” jelas Lukman.
Lukman mengajak masyarakat untuk menghargai keragaman pandangan. “Bagi mereka yang ingin berpoligami kita hormati. Sebagaimana kita menghormati bagi mereka umat Islam yang juga menolak poligami karena itu bentuk merendahkan harkat derajat martabat perempuan, juga kita hormati pandangan seperti itu. Jadi mari kita saling menghargai dan menghormati,” kata Lukman.
Pernyataan Imam besar lembaga Islam terkemuka di negara Mesir, Al Azhar, yang menyebut poligami bisa menjadi ketidakadilan bagi perempuan dan anak-anak, menuai perdebatan di negara itu.
Imam besar Al Azhar Ahmed al-Tayeb menyebut poligami acap kali dipraktikan karena pemahaman yang salah terhadap Alquran.
Dia membuat pernyataan tersebut dalam program televisi mingguannya dan melalui akun Twitter-nya. Setelah menuai perdebatan, Al-Azhar mengklarifikasi sang imam tidak menyerukan pelarangan poligami. Dia menegaskan monogami adalah keharusan dan poligami adalah pengecualian.
"Siapa pun yang menyebut pernikahan harus poligami adalah salah," kata dia. Alquran menyebutkan bagi seorang pria muslim yang memiliki banyak istri, dia harus bisa bersikap adil dan jika tidak bisa adil maka dilarang untuk memiliki banyak istri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Penataan Pansela Bantul: Pusat Wisata Bergeser ke Barat Sungai Opak
- Modus Aplikasi Jodoh, Motor Korban Digelapkan di Parangtritis
- Libur Nataru, 14 Puskesmas Rawat Inap Sleman Siaga 24 Jam
- Cegah Harga Nuthuk, Wisata Kulonprogo Diawasi Ketat
- Perpanjang SIM di Gunungkidul Bisa Online, Dicetak dan Diantar
Advertisement
Advertisement





