Advertisement

Sumur Wakaf, Upaya Global Wakaf ACT DIY Atasi Krisis Air di Gunungkidul

Nina Atmasari
Rabu, 06 Maret 2019 - 14:23 WIB
Nina Atmasari
 Sumur Wakaf, Upaya Global Wakaf ACT DIY Atasi Krisis Air di Gunungkidul Sumur bor yang dibangun di Dusun Plembutan Barat, Desa Plembutan, Kecamatan Playen. - Ist/Global Wakaf/ACT DIY

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-- Mengurai permasalahan kekeringan di Kabupaten Gunungkidul memang memerlukan waktu yang cukup panjang, karena kekeringan dan krisis air bersih di wilayah ini terjadi hampir di setiap musim kemarau.

Salah satu upaya yang dilakukan Global Wakaf-ACT DIY untuk mengatasi masalah periodik ini adalah dengan membangun sumur wakaf. Sumur wakaf ini merupakan program wakaf yang ditujukan untuk mengatasi masalah krisis air bersih di wilayah-wilayah rawan air terutama di Gunungkidul.

Advertisement

Sampai saat ini sudah ada 18 titik sumur wakaf di area DIY untuk membantu mengatasi masalah kekeringan air bersih.

Sumur bor yang dibangun di Dusun Plembutan Barat, Desa Plembutan, Kecamatan Playen ini dibangun diatas tanah wakaf masjid Baiturrahman dan diharapkan dapat membantu keperluan dan aktivitas masjid serta warga Dusun Plembutan Barat.

“Ketika musim kemarau kesusahan memperoleh air bersih, sumur-sumur gali sudah mengering dan PDAM hanya mengalir sekali dalam sepekan, bahkan ketika musim kemarau tahun kemarin cukup lama tidak mengalir,” ujar Sunardi ketua RW setempat, Selasa (5/3/2019).

Sumur bor yang dibangun oleh Global Wakaf-ACT DIY ini adalah sumur bor pertama yang dibangun di Dusun Plembutan. "Ke depannya pemanfaatan sumur ini tidak hanya untuk kebutuhan dan aktivitas masjid, tapi juga untuk kebutuhan dan aktivitas sehari-hari warga, seperti air minum, minum ternak, dan juga untuk mengaliri perkebunan masyarakat,” imbuh Sunardi.

Kharis koordinator Program Sumur Wakaf menyampaikan ACT akan terus membangun sumur wakaf walaupun sudah masuk musim hujan karena di Gunungkidul selalu terjadi kekeringan ketika musim kemarau.

"Dengan keberadaan sumur wakaf ini, masyarakat yang biasanya mengalami kesusahan mendapat air bersih, tahun ini sudah lebih lega karena di dusun mereka sudah ada sumber air bersih, yang semoga akan terus mengalir meski memasuki musim kemarau,” jelasnya.

Selama ini kendala mengebor di area Gunungkidul adalah jenis tanahnya yang didominasi bebatuan sehingga cukup sulit untuk ditembus mata bor dan tekstur tanahnya yang berongga sehingga kadang menghabiskan puluhan air truk tangki untuk satu kali pengeboran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo Ingin Membangun Koalisi Kuat

News
| Rabu, 24 April 2024, 09:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement