Advertisement

Tiga Mahasiswa Ini Ciptakan Botol Pintar Pendeteksi Gula Darah

Sunartono
Kamis, 07 Maret 2019 - 23:17 WIB
Sunartono
Tiga Mahasiswa Ini Ciptakan Botol Pintar Pendeteksi Gula Darah Dosen FTI UII Setyawan Wahyu Pratomo (paling kiri) bersama tiga mahasiswa pencipta botol pintar pendeteksi gula darah, Halidah Ulfa, Andhikajati Kurnia Adi dan Aditya Sandi Nugraha. - Ist/FTI UII.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-- Tiga Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) menciptakan alat bernama IDEMES (Innovation of Automatic Sugar Container for Diabetes Mellitus Sufferers with Smarthphone Integrated System) yang berwujud botol pintar dengan memanfaatkan teknologi untuk mencegah sekaligus mengendalikan konsumsi gula berlebihan. 

Ketiga mahasiswa ini adalah Andhikajati Kurnia Adi, dari Prodi Teknik Elektro 2016, Halidah Ulfah, Prodi Teknik Industri 2017 serta Aditya Sandi Nugraha dari Prodi Teknik Elektro 2017 dengan bimbingan Dosen FTI Setyawan Wahyu Pratomo.

Advertisement

Adapun botol ini memiliki dua lubang berlawanan menyamping, lubang satu berfungsi untuk memasukkan gula pasir dan lubang satunya lagi sebagai pendeteksi kulit jari tangan yang terhubung dengan elektroda dan LED. Selain berisi gula, di dalam botol ini terdapat beberapa perangkat elektroda yang terdapat tombol di bagian luarnya.

Selain botol untuk bisa mengoperasikan alat ini butuh harus menginstal aplikasi IDEMES pada android kemudian membuat akun sendiri.  “Di dalam akun tersebut, pengguna memasukkan keterangan seperti jenis kelamin, umur, berat badan, tinggi badan pada layanan aplikasi IDEMES,” terang Halidah Ulfah dalam rilisnya kepada Harian Jogja, Kamis (7/3/2019).

Adapun cara mengoperasikan, pengguna memasukkan terlebih dahulu gula ke dalam botol. Kemudian menghidupkan tombol on pada botol pintar dan membuka aplikasi IDEMES. Selanjutnya menempelkan ibu jari pada lubang yang tersedia pada tutup botol pintar.

Gula yang berlebihan akan keluar pada lubang bagian bawah botol pintar dan status kadar gula darah dapat dilihat pada aplikasi ponsel. Adapun patokan maksimalnya adalah 50 gram atau setara empat sendok makan gula pasir dalam sehari. Alat itu bisa memantau berapa gram gula yang sudah diminum dalam sehari.

“Misalnya ketika siang hari sudah minum minuman bercampur gula berapa gram bisa dideteksi dengan alat ini dengan maksimal 50 gram. Nah alat ini akan mengeluarkan gula pasir dari dalam botol sesuai dengan jatah yang diperbolehkan kita minum, jadi kalau misalnya sudah melebihi 50 gram alat ini akan merespon dengan tidak mengeluarkan gula pasir, artinya kita tidak boleh mengkonsumsi gula lagi karena sudah lebih 50 gram,” terang Aditya Sandi Nugraha.

Andhikajati Kurnia Adi mengatakan alat ini tergolong praktis karena mendeteksi gula darah tanpa harus melukai tubuh. Berdasarkan hasil risetnya timnya, belum ada alat serupa sebelumnya. Satu alat tersebut dibuat menghabiskan dana sekitar Rp2,5 juta, jika diproduksi secara massal amak harga bisa ditekan lebih murah. “Kalau sekedar mendeteksi kulit, darah menggunakan led dan elektroda sebeumnya memang ada,” katanya.

Dosen FTI UII Setyawan Wahyu Pratomo mengakui alat tersebut masih butuh banyak pengembangan penelitian untuk bisa diproduksi secara massal. Latar belakang pembuatan alat itu sendiri karena tahun 2010 terjadi perubahan tren penyakit yang awalnya penyakit menular ke penyakit tidak menular. Dengan tingkat kematian terbesar di Indonesia pada beberapa tahun terakhir adalah penyakit tidak menular. Salah satu penyakitnya adalah diabetes.

“Nah salah satu penyebab terjadinya penyebab penyakit tersebut ya karena konsumsi gula yang berlebihan terkhusus kita mahasiswa yang sukanya nongkrong di tempat makan yang takaran gulanya tidak terukur,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement