Advertisement

Nahdliyin Diminta Aktif Tangkal Delegitimasi Pemilu

Abdul Hamied Razak
Minggu, 10 Maret 2019 - 16:20 WIB
Arief Junianto
Nahdliyin Diminta Aktif Tangkal Delegitimasi Pemilu Para pengurus PWNU mendeklarasikan Pemilu yang damai, aman dan antihoaks saat pembukaan Musyawarah Wilayah PWNU DIY di Gedung PMII DIY, Sabtu (9/3/2019). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga nahdiyin diminta berperan aktif menangkal ujaran-ujaran kebencian, hoaks, dan propaganda dari kelompok-kelompok yang hendak mendelegitimasi proses Pemilu 2019. Seluruh warga nahdiyin diharapkan ikut menjaga suksesnya penyelenggaraan Pemilu mendatang.

Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) NU DIY, Fahmi Akbar Idris mengajak masyarakat untuk memanfaatkan momentum Pemilu 2019 dengan memilih putra-putri terbaik sebagai pemimpin bangsa.

Advertisement

Dia juga mengajak agar warga NU turut menyukseskan proses Pemilu yang aman dan damai untuk menghasilkan pemimpin yang legitimate. "Jangan kotori Pemilu dengan politik uang, menyebar hoaks dan fitnah yang berpotensi memecah ukhuwwah wathoniyah (persaudaraan antar warga negara). Jangan sampai terprovokasi oleh propaganda pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan membahayakan kedaulatan Bangsa," katanya dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) PWNU DIY di Gedung PMII DIY, Sabtu (9/3/2019).

Saat ini, kata dia, muncul gesekan-gesekan antarmassa pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Padahal kampanye terbuka masih belum dilakukan. Karena itu PWNU DIY mengajak semua pihak terutama anggota NU agar menjaga ketertiban dan keamanan menghadapi pemilu. "Salah satu caranya dengan terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses pemilu, guna meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia," ujar dia.

NU, lanjut Fahmi, mendukung KPU untuk menyelenggarakan Pemilu sesuai ketentuan UU. Menurut dia, pemilu kali ini adalah pemilu yang krusial karena masyarakat memilih lima pilihan secara langsung baik DPRD kab/kota, provinsi, Pusat, DPD hingga Presiden.

"Ini adalah ujian sebagai bangsa dan negara. Jika bisa lolos dari situasi politik yang luar biasa saat ini, maka jargon Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang demokratis dapat dibuktikan kepada dunia Internasional," katanya.

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengingatkan DIY jadi barometer keamaman dan ketentraman di tanah air. Predikat DIY baik sebagai Kota Pendidikan maupun City of Tolerance menjadikan tolok ukur di tanah air. Artinya, apa yang terjadi di DIY akan menjadi perhatian khalayak. "Oleh karena itu, kami mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk NU untuk menciptakan situasi yang kondusif jelang pemilu kali ini," katanya.

Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI M Zamroni juga berpandangan sama. Menurut dia, sebagai organisasi masyarakat terbesar di Indonesia NU memiliki peran strategis untuk menjaga NKRI. "NU tidak hanya mendidik jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tidak diragukan lagi, cinta tanah air. Bahkan sekarang meningkat cinta bangsa, artinya masyarakat, kekayaan alam Indonesia jadi komitmen juga untuk dijaga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Aniaya Wartawan, Danlanal Ternate Copot Komandan Pos Lanal Hasel

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement