Advertisement
Masuk Tahap Lelang, 44 Huntap di Merapi Siap Dibangun

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Pembangunan untuk 44 hunian tetap (Huntap) Batur, Kepuharjo, Cangkringan, mulai masuk masa lelang. Total anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan kelompok warga korban erupsi Merapi 2010 tersebut sebesar Rp3,17 miliar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantara mengatakan pembangunan huntap tersebut masih menunggu selesainya proses lelang.
Advertisement
Pembangunan huntap tersebut diperuntukkan bagi 44 kepala keluarga (KK) di kawasan rawan bencana (KRB) III yang bersedia direlokasi ke tempat yang aman.
"Kalau sudah kontrak dengan penyedia jasa [huntap] akan dibangun. Akhir tahun harus selesai," katanya kepada Harianjogja, Senin (11/3/2019).
Menurut Biwara, sesuai peraturan wilayah KRB III tidak diperbolehkan sebagai tempat tinggal (hunian). Meski begitu, masyarakat masih bisa beraktivitas di wilayah tersebut. Berkat pendekatan yang terus dilakukan, warga yang selama ini bertahan di wilayah KRB III pasca bencana erupsi Merapi 2010 lalu bersedia untuk dipindah. "Kebijakannya [KRB III] memang boleh masyarakat untuk berbagai aktivitas di sana tetapi tidak boleh tempat tinggal," katanya.
Pihaknya sudah melakukan kajian dan pemetaan seluruh KK yang masih bertahan meskipun masuk dalam zona KTB III. Data terakhir, terdapat lebih dari 600 KK, jumlah tersebut dimungkinkan bertambah. Mayoritas berada di Desa Glagaharjo, Cangkringan. "Kami terus melakukan upaya pendekatan agar mereka bersedia dan dengan kesadarannya mau turun," katanya.
Jika warga di kawasan KRB III bersedia turun, lanjut Biwara, maka Pemda menyediakan tempat tinggal yang layak. Tidak hanya itu, Pemda juga akan memberikan sertifikat bagi KK yang mau direlokasi. "Yang turun akan dibangunkan hunian tetap, rumah tipe 36, lahan 100 meter plus sertifikat," katanya.
Tahun kemarin, lanjut dia, ada 20 KK warga Umbulharjo yang sudah direlokasi ke hunian baru di Plosokerep. Tahun ini, terdapat 44 KK yang bersedia turun.
"Tahun ini kami akan bangun 44 unit bagi 44 KK yang bersedia turun. Proses pengadaan baru mulai, kalau lancar rencananya Maret 2019 akan dilakukan peletakkan batu pertama," kata Biwara.
Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengakui jika tahun ini ada sekitar 40 an KK warga Kopeng Kepuharjo yang bersedia direlokasi dari kawasan KRB III. Kalau mereka nanti bersedia turun, kata Heri, artinya tidak akan ada lagi warga yang tinggal di kawasan berbahaya.
"Tahun lalu hanya ada satu KK yang bersedia direlokasi. Tahun ini kloter terakhir yang selama ini tinggal di kawasan KRB III," ujarnya.
Menurutnya, puluhan KK tersebut akan tinggal di wilayah huntap yang sudah disediakan oleh Pemda DIY di wilayah Batur (Kepuharjo). "Awalnya tanah tersebut berstatus Tanah Kas Desa (TKD). Tahun 2011 sudah dibeli oleh Pemda," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Bandara YIA Gelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat
- Antrean Panjang Pengambilan PIN SPMB 2025 Tingkat SMP di Bantul Masih Terjadi
- Sebuah Rumah di Semin Gunungkidul Ludes Terbakar, Kerugian Mencapai Rp100 Juta
- Sultan HB X Melantik Penjabat Sekda DIY Aria Nugrahadi
- Siswa SMP Kota Jogja yang Tidak Lolos Jalur Prestasi Buru-Buru Beralih ke Jalur Lain
Advertisement
Advertisement