Advertisement

Pembangunan Belum Berpihak kepada Penyandang Disabilitas

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 12 Maret 2019 - 15:07 WIB
Sunartono
Pembangunan Belum Berpihak kepada Penyandang Disabilitas Ilustrasi Difabel. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Hingga saat ini kelompok dpenyandang disabilitas masih mengalami berbagai hambatan terkait akses layanan dasar serta penerimaan sosial di masyarakat. Selain itu, kebijakan terkait program pembangunan juga belum berpihak pada penyandang disabilitas.

Oleh karena itu, Pusat Rehabilitasi Yakkum mengadakan Deklarasi Poros Belajar Inklusi Disabilitas yang dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Australia, Rebecca Devitt, Ibrahim Bouty selaku Kasubdit Kesejahteraan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, perwakilan dari The Asia Foundation, serta organisasi mitra di dalam Program Peduli pilar Disabilitas, bertempat di pusat rehabilitasi Yakkum, Jalan Kaliurang Km 13. Kecamatan Ngaglik, Sleman, Senin (11/3/2019).

Advertisement

Direktur Pusat Rehabilitasi Yakkum Arshinta mengaku prihatin terkait dengan nasib penyandang disabilitas di daerah, khususnya yang berada di luar pulau Jawa. "Data tentang penyandang disabilitas itu sangat minim. Banyak pemerintah daerah belum mempunyai data tentang disabilitas," kata, Senin (11/3/2019).

Ia juga mengatakan bagaimana kita sebagai pemerintah daerah atau pihak-pihak yang berkepentingan bisa membuat program yang sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas kalau kita tidak punya datanya.

Kedua, lanjut Arshinta, dengan tidak adanya data tadi, maka program program yang disusun dengan dana yang dipungut dari pajak dari masyarakat Indonesia tidak bisa tepat dengan kebutuhan mereka. "Dan ketika kita bicara disabilitas itu jumlahnya tidak sedikit. Minimal 10 persen, 10 persen dari 280 juta warga Indonesia coba anda bayangkan sendiri," katanya.

Jadi, kata Arshinta, tingkat keparahan terkait dengan masalah disabilitas adalah tidak adanya data, akses yang terbatas, kemampuan penyandang disabilitas untuk mengakses sumber daya yang ada, baik dari dana dana pemerintah, termasuk dari dana masyarakat sipil yang ada.

Kasubdit Kesejahteraan Masyarakat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Ibrahim Bouty, mengatakan pemerintah melalui Kementerian Desa sudah berkomitmen melalui Permendes No.16/2018 mengenai prioritas penggunaan dana desa, di mana dukungan kegiatan pelayanan sosial untuk disabilitas bisa menggunakan dana desa, "Harapannya para kader ini bisa mendorong penyandang disabilitas untuk mengikuti musrenbang agar bisa menyuarakan kepentingannya,” ujar Ibrahim.

Ibrahim mengatakan jika masih minimnya penggunaan dana desa terhadap pelayanan sosial dasar karena kurangnya edukasi kepada pemerintah desa terkait dengan proses perencanaan. "Oleh karena itu, kegiatan yang diinisiasi oleh Yakkum dan The Asia Foundation ini diharapkan akan membantu, minimal ini akan memberikan efek kepada pemerintah di 10 kabupaten yang ada di Indonesia," katanya.

Kemendes PTT, lanjut Ibrahim, akan membuat desa model inklusi yang nantinya bisa direplikasi oleh kabupaten atau daerah yang lain. "Kita bisa pantau bagaimana proses perencanaan yang tidak hanya melibatkan teman teman penyandang disabilitas, tetapi juga masyarakat marjinal, ibu-ibu hamil, serta anak anak sebagaimana amanat Undang-Undang desa no.6 tahun 2014," ungkapnya.

Manager, Gender, Inclusion, and Strategy Unit Department of Foreign Affairs and Trade Australia, Rebecca Devitt, mengatakan jika Australia sangat mengapresiasi kerja-kerja kader di dalam Program Peduli untuk menjadikan Indonesia semakin inklusif. "Kami berkomitmen untuk memperjuangkan pembangunan yang inklusi, pembangunan untuk semua," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement