Advertisement

Status Tanggap Darurat di Gunungkidul Diperpanjang 14 Hari

David Kurniawan
Rabu, 27 Maret 2019 - 20:22 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Status Tanggap Darurat di Gunungkidul Diperpanjang 14 Hari Bupati Gunungkidul, Badingah (dua dari kanan), meninjau kondisi Pantai Ngrenehan yang rusak diterjang banjir, Rabu (20/3/2019) - Harian Jogja/Rahmat Jiwandono

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDULBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul memastikan perpanjangan status tanggap darurat bencana selama 14 hari ke depan. Keputusan perpanjangan tidak lepas dari adanya dampak susulan musibah yang diakibatkan oleh Siklon Savannah pada Minggu (17/3/2019).

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan pada Rabu (27/3/2019) Pemkab menggelar rapat koordinasi kebencanaan yang melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Rapat yang digelar salah satunya memutuskan masa tanggap darurat bencana di Gunungkidul diperpanjang selama 14 hari. Masa perpanjangan dimulai Kamis (28/3/2019). “Sudah ditetapkan dan mulai berlaku Kamis [hari ini],” kata Edy kepada wartawan, Rabu.

Advertisement

Edy menjelaskan masa tanggap bencana perpanjangan karena adanya dampak bencana susulan. Diharapkan dengan perpanjangan status ini upaya untuk pemulihan pasca terjadinya bencana dapat berjalan secara optimal. “Saat ini situasi dan kondisi di sejumlah wilayah terdampak bencana sudah berangsur-angsur membaik, tapi upaya pemulihan terus dilakukan khususnya yang menyangkut kerusakan infrastruktur,” kata mantan Sekretaris Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Gunungkidul ini.

Disinggung mengenai jumlah kerugian akibat Siklon Savannah, Edy belum bisa memastikan karena masih menunggu laporan resmi dari sejumlah OPD terkait. Meski demikian, ia menegaskan dengan perpanjangan tanggap bencana, BPBD bisa memanfaatkan alokasi belanja tidak terduga (BTT) milik Pemkab untuk program pemulihan. “Total selama Maret ada dua bencana yang terjadi di Gunungkidul. Untuk dana pemulihan dari BTT masih kami hitung berapa yang akan diambil. Kemungkinan dari alokasi Rp3 miliar akan diambil sekitar Rp1 miliar,” katanya.

Sebelumnya diberitakan Siklon Savanna yang terjadi pekan lalu mengakibatkan hujan deras dan memicu banjir di 39 titik yang tersebar di delapan kecamatan di Gunungkidul. Selain itu, ada lima musibah lainnya seperti pohon tumbang hingga tanah longsor.

Bencana mengakibatkan sejumlah kerusakan di beberapa titik seperti di Pantai Ngrenehan, beberapa kapal hilang dan rusak karena diterjang air bah. Selain itu, banjir juga mengakibatkan talut di Pantai Baron hancur.

Banjir juga merendam beberapa sekolah di Gunungkidul di antaranya SMK Negeri 1 Tanjungsari; SMA Negeri Panggang; SMP Negeri 3 Saptosari; SMP Negeri 1 Tanjungsari; SMP Negeri 1 Purwosari; SMP Negeri 3 Semanu; SMP Negeri 3 Gedangsari serta SD Petoyan 1 dan 2 di Kecamatan Purwosari. “Semua sudah tertangani dan rencananya untuk SMP Negeri 3 Saptosari direlokasi ke tempat yang lebih aman,” kata Kepala Disdikpora Gunungkidul, Bahron Rasyid, Rabu.

Menurut dia untuk pembangunan gedung sekolah baru Pemkab mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp9 miliar. “Dana ini merupakan tindaklanjut dari bencana yang terjadi di akhir 2017. Mudah-mudahan dengan pemindahan sekolah, SMP Negeri 3 Saptosari bisa terbebas dari masalah banjir,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

CR450, Kereta Tercepat China, Pacu 453 km/jam & Pecahkan Rekor!

CR450, Kereta Tercepat China, Pacu 453 km/jam & Pecahkan Rekor!

News
| Selasa, 21 Oktober 2025, 19:17 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement