Advertisement

Darurat Sampah, ARI Latih Warga Sleman Sulap Sampah Jadi Produk Bernilai Ekonomis

MediaDigital
Rabu, 03 April 2019 - 20:37 WIB
Budi Cahyana
Darurat Sampah, ARI Latih Warga Sleman Sulap Sampah Jadi Produk Bernilai Ekonomis Pelatihan memgolah sampah digelar di Kampung Josari, Kabupaten Sleman, Rabu (3/4/2019). - Harian Jogja/Ist/Dokumen ACT

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Sejak TPST Piyungan ditutup sepekan lalu, permasalahan sampah di DIY menjadi isu yang ramai diperbincangkan.

Kondisi tersebut sempat membuat beberapa TPS di Kota Jogja meluber hingga ke jalan sehingga mengganggu transportasi dan pemandangan di beberapa titik.

Advertisement

Melihat kondisi tersebut, Akademi Relawan Indonesia (ARI) mengadakan pelatihan  pengelolaan sampah menjadi produk yang memiliki nilai jual, Rabu (3/4/2019).

Pelatihan yang digelar di Kampung Josari, Kabupaten Sleman tersebut di ikuti oleh kebanyakan ibu-ibu kampung setempat.

Kepala ARI, Andri Perdana menyampaikan, edukasi berkaitan pengelolaan sampah sangat penting bagi masyarakat DIY.

“Kami berharap agar dari pengelolaan sampah ini banyak kampung mulai peduli dengan lingkungan dan menghasilkan pendapatan tambahan dari pengelolaan sampah yang dilakukan,” ujar Andri.

Ke depan, sukarelawan dari MRI-ACT DIY juga ikut membantu mendampingi masyarakat mengambil bagian untuk menyelesaikan persoalan sampah yang dihadapi oleh warga Jogja.

Pada kesempatan tersebut, ARI berkolaborasi dengan Project B Indonesia, yaitu sebuah lembaga edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah menjadi produk kerajinan yang bernilai jual.

Co-Founder Project B Indonesia, Yebi Yuliandala berkata, “75% sampah yang dihasilkan oleh masyarakat dan dibuang ke TPST berasal dari sampah Rumah Tangga dengan berbagai jenis sampah mulai dari organik, plastik, kaca dan logam.”

“Sampah botol air mineral jika tidak dikelola dengan baik dapat dijual 500-1000 rupiah per kilogram, akan tetapi jika dipisahkan antara tutup dan botol palstiknya, dapat bernilai 2000-3000 rupiah setiap kilogramnya.”

Dalam edukasi ini, warga di Kampung Josari juga diajarkan bagaimana membuat produk-produk berkualitas dan elegan dengan bahan baku yang terbuat dari sampah plastik yang memiliki nilai jual. Kegiatan pelatihan tersebut diakhiri dengan komitmen masyarakat di Kampung Josari dalam menginisiasi bank sampah untuk mengelola sampah dan membuat berbagai produk kerajinan dari sampah dalam mengurangi dampak negatif ke lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement