Advertisement

Mogok Makan, Driver Online Tuntut Layanan Daring

Abdul Hamied Razak
Selasa, 09 April 2019 - 20:47 WIB
Budi Cahyana
Mogok Makan, Driver Online Tuntut Layanan Daring Front Independen (FI) Driver Online Indonesia menggelar aksi mogok makan untuk memprotes kebijakan PT Karya Anak Bangsa Gojek Indonesia, Selasa (9 - 4).

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ratusan driver angkutan berbasis online dari berbagai koloni yang tergabung dalam Front Independen (FI) Driver Online Indonesia mendatangi Perwakilan Kantor PT Karya Anak Indonesia Gojek Indonesia (GI) di Jogja, Selasa (9/4/2019).

Mereka menuntut aplikator penyedia layanan transportasi dalam jaringan (daring) tersebut untuk mengubah kebijakan yang mereka nilai merugikan para pengemudi sebagai mitra. Kebijakan Gojek maupun Grab Indonesia, berdampak negatif bagi penghasilan mereka.

Advertisement

Awalnya, perwakilan driver melakukan pertemuan dengan perwakilan dari GI. Lantaran tidak ada kejelasan dan tuntutan tidak dikabulkan, Presiden Front Indonesia Sabar Gimbal dan Wakil Presidenya Andi Kartala melanjutkan aksi dengan mogok makan. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes penyedia layanan yang dinilai abai dan merugikan para mitra.

“Aksi [mogok makan] ini mewakili seluruh mitra. Kami akan lakukan aksi mogok makan ini sampai tuntutan kami diterima,” kata Gimbal sebelum melakukan mogok makan di depan kantor perwakilan Gojek Indonesia Jogja.

Juru Bicara Front Indonesia Ardy Syihab mengatakan sejak penerapan skema baru dari manajemen GI, para mitra diperlakukan tidak adil dan berimbas pada pendapatan driver online. FI juga meminta perjanjian kemitraan yang lebih mengedepankan kesetaraan dan berkeadilan. “Kami menuntut sistem peringkat dan alokasi order dihapus. Kami minta jumlah poin skema insentif untuk wilayah DIY dan Jawa Tengah dikembalikan,” kata dia.

Sekretaris Front Indonesia Ariyanto Nugroho mengatakan ada indikasi pengemudi tertentu diutamakan dibandingkan dengan pengemudi lainnya. Kondisi tersebut berdampak pada turunnya penghasilan driver.

“Kami menuntut ada kesetaraan yang adil diantara sesama pengemudi dalam bekerja. Sebagai mitra baik pengemudi maupun aplikator harusnya sama-sama untung dan bisa bekerja sama secara harmonis,” katanya.

Menjawab tuntutan para driver, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Alfianto Domy Aji mengaku akan membuka ruang dialog kepada para mitranya. Domy mengatakan saat ini perusahaan memprioritaskan perbaikan kebijakan sistem suspensi agar bisa terkomunikasikan dengan baik oleh para pengemudi. “Kami juga tidak lagi menerapkan sistem yang lama, ketika parameter yang dilihat adalah jarak pengemudi dengan si pemesan layanan. Pesan yang muncul akan disebar kepada mitra yang berada pada radius tertentu,” katanya.

Mitra yang paling rajin, yang tidak pilih-pilih order, dan memiliki rating tinggi berpeluang lebih besar untuk mendapatkan order tersebut. Untuk skema insentif, katanya, Gojek selalu menyesuaikan dengan kondisi pasar. “Tujuan utama skema ini untuk mengupayakan titik temu terbaik antara permintaan pelanggan dan ketersedian mitra.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG: Sebagian Besar Wilayah Indonesia Dilanda Hujan Hari Ini

News
| Rabu, 24 April 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement