Advertisement

Tanah Gunungkidul Tidak Cocok Ditanami Bawang Putih

Rahmat Jiwandono
Sabtu, 27 April 2019 - 19:17 WIB
Nina Atmasari
 Tanah Gunungkidul Tidak Cocok Ditanami Bawang Putih Salah seorang petani menunjukan hasil panen bawang merah di Desa Pulutan, Wonosari, Gunungkidul, Selasa (4/9/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL -- Kondisi geografis di Kabupaten Gunungkidul tidak cocok untuk ditanami bawang putih. Lantaran, karakteristik tanaman bawang putih lebih cocok untuk ditanam di dataran tinggi.

Kepala Bidang (Kabid) Holtikultura, Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Budi Sudatanto, mengatakan terkait dengan masih tingginya harga bawang di pasaran saat ini, stok bawang putih untuk Kabupaten Gunungkidul diambilkan dari daerah lain. "Biasanya dari Jawa Timur," ujarnya, Jumat (26/4/2019).

Advertisement

Pihaknya pernah mengupayakan untuk menanam bawang yang karakteristiknya cocok ditanam di dataran rendah. Ia menyebutkan, jenis bawang tersebut adalah bawang lumbu putih. "Namun sayangnya bau bawangnya lebih tajam dibanding bawang impor," kata Budi.

Sejauh ini memang ada masyarakat yang menanam bawang putih. Namun demikian, mereka hanya menanam untuk konsumsi pribadi saja.

Di Gunungkidul pernah dicoba ditanami bawang lumbu putih yang dulunya dikembangkan di lahan seluas 35 hektare tetapi benih bawang lumbu putih tidak memadai. Oleh karena itu, program swasembada bawang dari Kementrian Pertanian (Kementan) tidak jalan.

Adapun petani di Kabupaten Gunungkidul yang masih menanami bawang jenis lumbu putih terdapat di Desa Logandeng, Kecamatan Playen. Hasil panen yang didapat ada sekitar 35 kilogram bawang jenis lumbu putih.

Di sisi lain, ada opsi yang ditawarkan oleh Kementan guna mendapatkan benih bawang putih. Opsinya adalah impor bawang putih dari Negara Tiongkok, India, dan Mesir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement