Advertisement
Lestarikan Budaya, Warga Desa Baleharjo Gelar Rasulan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Warga Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari, menggelar tradisi Bersih Desa atau biasa disebut Rasulan. Rangkaian acara rasulan dilaksanakan selama enam hari mulai Kamis (19/6/2019) sampai Senin (24/6/2019) dan dipusatkan di Balai Desa Baleharjo. Dalam Bersih Desa 2019, Pemdes Baleharjo mengangkat tema Baleharjo Berbudaya Penuh Warna yang memiliki makna dengan melestarikan budaya menjadikan kehidupan keseharian warga penuh dengan ketenteraman.
Ketua panitia Bersih Desa, Anjar Susanto, mengatakan acara kirab budaya digelar Senin (24/6) dengan melibatkan ribuan warga yang berasal dari empat dusun yang ada di Baleharjo, yakni Purwosari, Rejosari, Mulyosari, Wukirsari. Sebelum kirab, diadakan pasrah gunungan dari setiap dusun kepada Kepala Desa Baleharjo, Agustiawan. Acara dilanjutkan dengan doa dan dilanjutkan dengan kenduri bersama untuk mendoakan para leluhur yang telah berjasa dalam pembangunan dan kemajuan Desa Baleharjo.
Advertisement
Menurut Anjar, tujuan diadakan Bersih Desa Baleharjo untuk memupuk rasa keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan melalui syukuran dan doa bersama. Hal ini dilakukan untuk memacu, memotivasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan adat dan tradisi. “Kegiatan bersih desa juga menjadi forum masyarakat guna memupuk rasa kegotongroyongan, mengembangkan bakat serta kegiatan seni budaya yang ada di Desa Baleharjo,” ujarnya dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Rabu (26/6/2019).
Acara yang didukung Dinas Pariwisata DIY ini mendapat sambutan meriah dari masyarakat. Dalam gelaran tersebut, masyarakat antusias menyaksikan kesenian tradisional gedruk yang dibawakan oleh Sanggar Kesenian Wukirsari.
Kabid Pengembangan Kapasitas Dinas Pariwisata DIY, Wardoyo, mendukung dan mengapresiasi upaya pelestarian budaya oleh warga Baleharjo sebagai daya tarik wisata di daerahnya. “Salah satu cara untuk melestarikan dan mengembangkan desa adalah dengan melaksanakan berbagai adat dan tradisi. Jika dikemas dengan atraksi menarik akan berimbas pada peningkatan sektor kepariwisataan di DIY pada umumnya dan Gunungkidul pada khususnya,” kata Wardoyo.
Rangkaian kegiatan bersih desa dimeriahkan dengan berbagai acara di antaranya kegiatan keagamaan, jalan sehat, ziarah makam leluhur, pentas ketoprak humor, kenduri, dan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Seno Nugroho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Makna Tradisi Syawalan, Ini Penjelasan Para Tokoh Lintas Agama
- Volume Sampah Lebaran Naik, TPA Piyungan Tidak Tambah Kuota Pembuangan
- 2 Pelaku Biang Onar Takbiran di Mergangsan Ditangkap
- Nilai Tukar Rupiah Melemah, Disperindag DIY Mewaspadai Kenaikan Harga Pangan
- Seusai Lebaran, Harga Cabai di Kota Jogja Anjlok Jadi Rp35.000 per Kilogram
Advertisement
Advertisement