Advertisement

Jelang Iduladha, Pemberian Vaksin Antraks di Gunungkidul Dikebut

David Kurniawan
Rabu, 10 Juli 2019 - 18:37 WIB
Bhekti Suryani
Jelang Iduladha, Pemberian Vaksin Antraks di Gunungkidul Dikebut Ilustrasi. - Solopos/Ardiansyah Indra Kumala

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul akan mengebut pemberian vaksin antraks di wilayah endemik antraks. Hal ini dilakukan agar hewan-hewan ini aman untuk kurban pada saat pelaksanaan Hari Raya Iduladha.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pihaknya akan terus melakukan vaksinasi terhadap ternak. Total hingga saat ini, ternak warga yang diberikan vaksin sebanyak 633 ekor sapi dan kambing 1.423 ekor.

Advertisement

Pemberian vaksin terbagi dalam dua zona. Untuk zona merah meliputi Dusun Grogol 1,II,III,IV,V di Desa Bejiharjo, Karangmojo, hingga wilayah Wonosari yang berbatasan Grogol IV, yakni Dusun Tawarsari di Desa Wonosari dan Dusun Kajar III di Desa Karangtengah. Sedangkan untuk zona kuning meliputi Dusun Grogol II, Gunungsari, Banyubening I, Banyubening II, Kulwo di Desa Bejiharjo. Kedung I, Kedung II, Desa Karang Tengah, Budegan I, Budegan II, Desa Piyamam dan Selang II, Desa Selang.

Dia menjelaskan, pemberian vaksin untuk pencegahan antraks agar tidak meluas. Recananya vaksin akan diberikan secara berkala selama sepuluh tahun. Setiap tahunnya, hewan ternak ini akan diberikan vaksin sebanyak dua kali.

Untuk tahap awal, kata Bambang, pihaknya menargetkan pemberian vaksin selesai sebelum Hari Raya Kurban. Ia pun memastikan, setelah ternak diberikan vaksin maka boleh diperjualbelikan. “Kami tahu karena ini mendekati Iduladha jadi pemberian vaksin akan kita kebut sehinga ternak bisa keluar dari wilayah terpapar antraks,” katanya.

Bambang mengatakan, pemberian vaksin ini menimbulkan beberapa resiko diantaranya sampai mati. Oleh karenanya, sebelum vaksin dilakukan sosialisasi kepada masarakat terkait dengan risiko pascavaksin. Selain itu, hewan ternak yang akan divaksin juga diberikan suntikan anti biotic agar kondisinya benar-benar sehat. “Kalau ternak sakit divaksin, maka risikonya bisa mati. Jadi, sebelumnya sudah dilakukan penyutikan anti biotic sehingga pada saat divaksin, ternak dalam kondisi sehat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Bongkar Kasus Korupsi PT Timah Menyeret Harvey Moeis, Ini Komentar Kementerian BUMN

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 19:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement